Kapal selam produksi dalam negeri yang pembuatannya dilakukan di PT PAL Indonesia telah siap diluncurkan dan telah menjalani beberapa proses opsiting serta pemindahan kapal, kata salah satu pejabat setempat.
"Kami hanya menunggu jadwal kepastian dari Istana (Presiden Joko Widodo) untuk seremonial peluncuran, namun proses opsiting terus berlanjut," kata Plt Kepala Departemen Humas PT PAL Indonesia (Persero), Utario Esna Putra di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.
Ia mengatakan keberadaan kapal selam yang dirakit mandiri oleh anak negeri sudah bisa menyatu dengan air dan telah dilakukan proses pemindahan dari hanggar atau bengkel kapal selam menuju Dok Semarang yang berada di kawasan PT PAL Indonesia.
Nantinya, kata dia, setelah peluncuran masih dilakukan beberapa tes atau uji coba kembali untuk menyempurnakan beberapa bagian dalam proses pengerjaan kapal selam.
Utario mengakui awalnya peluncuran kapal selam tersebut dijadwalkan Maret 2019, namun karena adanya ketidaksesuaian jadwal terpaksa harus diundurkan, dan direncanakan kembali pada pekan depan.
Kapal selam yang akan diluncurkan itu merupakan pesanan ketiga TNI AL yang dipercayakan pembuatannya kepada PT PAL Indonesia, sebagai perusahaan galangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Dua kapal selam sebelumnya telah lebih dahulu diserahterimakan, hasil pembuatan gabungan antara PT PAL Indonesia yang bekerja sama dengan perusahaan galangan kapal di Korea Selatan.
Untuk kapal selam yang akan diluncurkan, perakitannya dilakukan mandiri oleh anak bangsa yang bekerja di galangan PT PAL Indonesia yang berlokasi di Kawasan Tanjung Perak, Surabaya, setelah mendapat transfer teknologi dari Korea Selatan.
Tiga kapal selam yang dipesan oleh TNI AL itu merupakan program pertama dari transfer teknologi antara PT PAL Indonesia dengan Korea Selatan.
Kapal selam pertama yang bernama KRI Nagapasa-403 dan telah diresmikan oleh Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu pada 2 Agustus 2017 dan saat ini telah memperkuat armada RI dan kapal selam kedua KRI Ardadedali 404 juga telah diresmikan di Galangan Daewoo, Korea.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Kami hanya menunggu jadwal kepastian dari Istana (Presiden Joko Widodo) untuk seremonial peluncuran, namun proses opsiting terus berlanjut," kata Plt Kepala Departemen Humas PT PAL Indonesia (Persero), Utario Esna Putra di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.
Ia mengatakan keberadaan kapal selam yang dirakit mandiri oleh anak negeri sudah bisa menyatu dengan air dan telah dilakukan proses pemindahan dari hanggar atau bengkel kapal selam menuju Dok Semarang yang berada di kawasan PT PAL Indonesia.
Nantinya, kata dia, setelah peluncuran masih dilakukan beberapa tes atau uji coba kembali untuk menyempurnakan beberapa bagian dalam proses pengerjaan kapal selam.
Utario mengakui awalnya peluncuran kapal selam tersebut dijadwalkan Maret 2019, namun karena adanya ketidaksesuaian jadwal terpaksa harus diundurkan, dan direncanakan kembali pada pekan depan.
Kapal selam yang akan diluncurkan itu merupakan pesanan ketiga TNI AL yang dipercayakan pembuatannya kepada PT PAL Indonesia, sebagai perusahaan galangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Dua kapal selam sebelumnya telah lebih dahulu diserahterimakan, hasil pembuatan gabungan antara PT PAL Indonesia yang bekerja sama dengan perusahaan galangan kapal di Korea Selatan.
Untuk kapal selam yang akan diluncurkan, perakitannya dilakukan mandiri oleh anak bangsa yang bekerja di galangan PT PAL Indonesia yang berlokasi di Kawasan Tanjung Perak, Surabaya, setelah mendapat transfer teknologi dari Korea Selatan.
Tiga kapal selam yang dipesan oleh TNI AL itu merupakan program pertama dari transfer teknologi antara PT PAL Indonesia dengan Korea Selatan.
Kapal selam pertama yang bernama KRI Nagapasa-403 dan telah diresmikan oleh Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu pada 2 Agustus 2017 dan saat ini telah memperkuat armada RI dan kapal selam kedua KRI Ardadedali 404 juga telah diresmikan di Galangan Daewoo, Korea.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019