Warga yang dianggap mampu di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, tepatnya di Desa Tebing Tanjung Selamat, Kecamatan Padang Tualang, masih menerima Program Keluarga Harapan (PKH), padahal di sekitarnya masih terdapat banyak warga yang membutuhkan bantuan itu.
Hal itu disampaikan salah seorang warga Laila Safitri, di Padang Tualang, Sabtu.
Laila Safitri menceritakan pihaknya merasa heran kenapa warga yang mampu masih menerima bantuan PKH itu, seperti yang terjadi di Dusun 12 Desa Tebing Tanjung Selamat Kecamatan Padang Tualang.
Padahal yang sangat membutuhkan bantuan dan perhatian dari pemerintah itu sama sekali tidak dapat.
"Kondisi ini jelas sangat memprihatinkan seperti yang dialami warga Marcel yang berada di Lorong 1 kawasan yang sama, dimana yang bersangkutan merupakan anak yatim piatu," ujarnya.
Sementara itu dari penelusuran yang dilakukan Antara di lokasi, rumah kediaman penerima PKH sangat permanen, seluruh rumahnya terbuat dari batu, dengan desain yang sangat menarik.
"Warga di sini juga heran kenapa yang bersangkutan masih menerima bantuan PKH, padahal warga lainnya masih banyak yang sangat membutuhkannya," ujar warga lainnya.
Di depan kediaman warga penerima PKH ini tertulis stiker PKH, menandakan yang bersangkutan masih menerimanya.
Tidak tertutup kemungkinan hal yang sama juga terjadi di dusun, desa ataupun kecamatan lainnya yang ada di Kabupaten Langkat.
Untuk itu diharapkan instansi terkait segera menertibkan para penerima PKH, agar program tersebut benar sesuai sasaran yang diharapkan pemerintah.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Hal itu disampaikan salah seorang warga Laila Safitri, di Padang Tualang, Sabtu.
Laila Safitri menceritakan pihaknya merasa heran kenapa warga yang mampu masih menerima bantuan PKH itu, seperti yang terjadi di Dusun 12 Desa Tebing Tanjung Selamat Kecamatan Padang Tualang.
Padahal yang sangat membutuhkan bantuan dan perhatian dari pemerintah itu sama sekali tidak dapat.
"Kondisi ini jelas sangat memprihatinkan seperti yang dialami warga Marcel yang berada di Lorong 1 kawasan yang sama, dimana yang bersangkutan merupakan anak yatim piatu," ujarnya.
Sementara itu dari penelusuran yang dilakukan Antara di lokasi, rumah kediaman penerima PKH sangat permanen, seluruh rumahnya terbuat dari batu, dengan desain yang sangat menarik.
"Warga di sini juga heran kenapa yang bersangkutan masih menerima bantuan PKH, padahal warga lainnya masih banyak yang sangat membutuhkannya," ujar warga lainnya.
Di depan kediaman warga penerima PKH ini tertulis stiker PKH, menandakan yang bersangkutan masih menerimanya.
Tidak tertutup kemungkinan hal yang sama juga terjadi di dusun, desa ataupun kecamatan lainnya yang ada di Kabupaten Langkat.
Untuk itu diharapkan instansi terkait segera menertibkan para penerima PKH, agar program tersebut benar sesuai sasaran yang diharapkan pemerintah.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019