Ratusan umat Islam warga Kota Tanjungbalai menggelar unjukrasa ke kantor DPRD setempat, mengecam aksi penembakan yang menewaskan puluhan muslim di Christchurch, Selandia Baru, Jumat.

Dalam aksi itu, pengunjuk rasa mengutuk keras tindakan biadab Brenton Tarrant yang menembaki umat Islam ketika melaksanakan shalat Jumat di dua Masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, pada Jumat (15/3) pekan lalu.

Dalam orasinya, Surya Abdi Lubis alias Osama mengecam kebrutalan Brenton Tarrant yang dinilai anti Islam dan menyatakan perbuatan tersebut merupakan aksi terorisme.

hal yang sama dikatakan Ustadz Hasan Taufan yang menyebutkan penembakan umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah tidak bisa ditolelir, karena bentuk penindasan terhadap umat Islam.

Muhammad Ridho, menegaskan, pemerintah Indonesia, khususnya DPRD Tanjungbalai diminta mendesak kepada kedutaan News Zeland agar pelaku dihukum seberat- beratnya, yakni hukuman mati.

Dihadapan peserta aksi, Ketua DPRD Tanjungbalai, H.Maralelo Siregar, didampingi anggota dewan, Hj.Nessi Ariyani dan M.Nur Harahap, menyatakan turut mengutuk peristiwa keji, pembantaian umat Islam tersebut.

"Atas nama masyarakat, kami (DPRD) mengutuk aksi tersebut. Dan akan menyampaikan tuntutan umat Islam Tanjungbalai kepada perintah republik Indonesia,"  katanya.

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019