Samosir (Antaranews Sumut) - Sastrawan Indonesia, Dwifira Maharani Basuki, yang lebih dikenal dengan Fira Basuki mengajak para milenial untuk terus berkarya dan meningkatkan kreativitas diri.

"Jangan pernah melihat hasilnya, kemudian tidak melakukan apa-apa lagi, berbuat saja, ada masanya," kata penulis 33 buku yang fokus pada isu kebudayaan dan pendidikan, Rabu (20/2), di Kabupaten Samosir.

Ibu dua anak kelahiran Surabaya, Jawa Timur dengan karya buku di antaranya, Jendela-jendela, Astral Astria, Rojak, Paris Pandora hadir di Samosir "Negeri Indah Kepingan Surga" pada acara Boot Camp Wirausaha Muda 2019 yang diikuti 117 anak muda di lima daerah kawasan Danau Toba.

Dia mengaku senang, karena semua yang disukai ada di acara yang digagas UNESCO bersama Citi Indonesia pada 19-20 Februari itu, seperti peserta kaum muda (milenial), fokus pada pelestarian budaya daerah tenun ulos, pahat gorga.

Bahkan perempuan yang aktif sebagai social media influencer dan pernah menjabat sebagai pemimpin redaksi di majalah Cosmopolitan itu berencana menulis buku tentang Danau Toba dan etnik Batak.

"Begitu saya sampai di sini dan melihat sekeliling, saya tertarik dan banyak mendapatkan inspirasi," katanya.

UNESCO Jakarta bersama Citi Indonesia melalui Citi Foundation mengedukasi dan memberikan pendampingan kepada 400 wirausaha muda di tiga provinsi, termasuk Danau Toba Sumatera Utara, yang memiliki situs warisan budaya.

Program Creative Youth at Indonesian Heritage Sites itu diharapkan berkontribusi pada upaya pelestarian dan pengenalan situs-situs sejarah bangsa, memajukan usaha industri kreatif para usahawan muda yang tinggal di kawasan situs budaya.

Pewarta: Waristo

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019