Medan  (Antaranews Sumut) - Sektor industri masih menjadi andalan ekspor Sumatera Utara hingga 2018 atau mencapai 8,082 miliar dolar AS.
    
"Peran sektor industri ke devisa ekspor non migas Sumut cukup besar setiap tahun," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Minggu.
    
Dengan 8,082 miliar dolar AS, katanya,  sektor industri itu berkontribusi 92 persen ke nilai ekspor Sumut di 2018 yang mencapai 8,784 miliar dolar AS.
     
Meskipun, ujar Syech Suhaimi pada 2018, nilai ekspor sektor industri itu turun 5, 70 persen dibandingkan periode 2017 yang sempat mencapai 8, 570 miliar dolar AS.
     
Penurunan nilai ekspor industri Sumut dampak turunnya harga jual minyak sawit dan karet serta barang dari karet.
     
"Harapannya sektor industri terus memberi kontribusi besar bagi ekspor Sumut sehingga devisa Sumut terus meningkat," ujarnya.
    
Apalagi, ujar Syech Suhaimi,  devisa dari sektor pertanian menunjukkan peningkatan.
    
Pada 2018, devisa dari sektor pertanian mencapai 702,562 juta dolar AS atau naik  7,33 persen dari 2017 yang senilai 654, 579 juta dolar AS.
    
Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo menyebutkan, devisa dari ekspor non migas Sumut sangat dipengaruhi oleh harga minyak sawit dan karet.
     
Tahun 2018, harga kedua komoditas itu tren menurun.
    
"Mengacu pada kondisi itu, maka diperlukan upaya untuk terus mendorong industri jadi termasuk dari kedua komoditas itu," ujarnya.***1***

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019