Paluta (Antaranews Sumut) - Hujan deras sejak sore hingga malam hari di sebagian wilayah Padang Lawas Utara telah mengakibatkan aliran sungai Marihan di Kecamatan Dolok meluap bahkan menghanyutkan seorang anak perempuan berumur 7 tahun bernama Ratih Hasibuan.
"Korban hanyut yang terbawa derasnya arus sungai hingga kini belum ditemukan dan masih dalam pencarian," kata Kapolres Tapanuli Selatan AKBP AKBP Irwa Zaini Adib SIK, MH.
Keterangan Kapolres melalui Kasubbag Humas Iptu Alpian mengatakan kejadian tersebut terjadi pada Senin (11/2) sekira pukul 23.30 WIB dimana akibat guyuran hujan sejak sore menyebabkan permukaan air sungai Marihan meluap.
Di saat air mulai naik ibu korban sempat membawa ketiga anaknya termasuk korban masuk ke dalam rumah panggungnya yang berjarak sekitar lima meter dari pinggir sungai guna menjaga hal-hal yang tak diingini.
Hari semakin gelap permukaan air semakin naik. Rumah panggung mereka bergoyang, sadar hantaman banjir dengan bermodalkan cahaya senter sang ibu langsung cepat keluar dari rumah panggung untuk menyelamatkan ketiga anaknya.
"Disaat pintu baru dibuka setahu bagaimana tiba-tiba air membawa hanyut korban. Spontan sang ibu menjerit minta tolong. Ayah korban yang sedang berada di warung kopi juga tak bisa menyeberang sungai akibat tingginya permukaan air," jelasnya.
Mengetahui kejadian masyarakat dibantu Danramil Dolok dan Kepolisian turun ke TKP langsung melakukan pencarian mulai dari pukul 01.00 WIB hingga 03.00 WIB. Sayang korban belum ditemukan.
"Pencarian korban pun dilanjutkan, Selasa (12/2) mulai pukul 07.00 WIB, dengan harapan korban hanyut yang duduk dibangku kelas satu SD di daerah itu bisa ditemukan," kata Alpian.
Sebenarnya, orangtua korban sudah sering dinasehati masyarakat serta kepala desa setempat agar tidak bertempat tinggal di rrumah yang cukup dekat dengan aliran sungai Marihan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Korban hanyut yang terbawa derasnya arus sungai hingga kini belum ditemukan dan masih dalam pencarian," kata Kapolres Tapanuli Selatan AKBP AKBP Irwa Zaini Adib SIK, MH.
Keterangan Kapolres melalui Kasubbag Humas Iptu Alpian mengatakan kejadian tersebut terjadi pada Senin (11/2) sekira pukul 23.30 WIB dimana akibat guyuran hujan sejak sore menyebabkan permukaan air sungai Marihan meluap.
Di saat air mulai naik ibu korban sempat membawa ketiga anaknya termasuk korban masuk ke dalam rumah panggungnya yang berjarak sekitar lima meter dari pinggir sungai guna menjaga hal-hal yang tak diingini.
Hari semakin gelap permukaan air semakin naik. Rumah panggung mereka bergoyang, sadar hantaman banjir dengan bermodalkan cahaya senter sang ibu langsung cepat keluar dari rumah panggung untuk menyelamatkan ketiga anaknya.
"Disaat pintu baru dibuka setahu bagaimana tiba-tiba air membawa hanyut korban. Spontan sang ibu menjerit minta tolong. Ayah korban yang sedang berada di warung kopi juga tak bisa menyeberang sungai akibat tingginya permukaan air," jelasnya.
Mengetahui kejadian masyarakat dibantu Danramil Dolok dan Kepolisian turun ke TKP langsung melakukan pencarian mulai dari pukul 01.00 WIB hingga 03.00 WIB. Sayang korban belum ditemukan.
"Pencarian korban pun dilanjutkan, Selasa (12/2) mulai pukul 07.00 WIB, dengan harapan korban hanyut yang duduk dibangku kelas satu SD di daerah itu bisa ditemukan," kata Alpian.
Sebenarnya, orangtua korban sudah sering dinasehati masyarakat serta kepala desa setempat agar tidak bertempat tinggal di rrumah yang cukup dekat dengan aliran sungai Marihan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019