Pematangsiantar (Antaranews Sumut) - Putra Kota Pematangsiantar, Alpeda Sinaga yang kini pengusaha di Pulau Jawa menggelar diskusi publik terkait manajemen pemerintahan kota kelahirannya pada 9 Februari 2019.

Dia menilai, Rabu, sejumlah aspek pelayanan publik ditinjau dari aspek primer sesuai dengan rencana pembangunan jangka panjang dan rencana pembangunan jangka menengah yang sudah ditetapkan, belum optimal.

Sejumlah sektor vital yang langsung mengena dengan kepentingan masyarakat seperti pengembangan usaha mikro, industri kreatif, pariwisata serta sektor lainnya, tampak tak bergerak linier dengan tuntutan sebuah entitas kota. 

"Bahkan cenderung lamban, untuk tak mengatakan stagnan," katanya.

Pemerintah lanjutnya, tentu tak bisa menerapkan "politik zorro" dalam melayani warga, dengan terlebih dulu merampok pihak lain. 

Namun sebagai fasilitator dan regulator, bisa mendorong dan merangsang warga untuk bertumbuh sesuai dengan potensi yang ada.

Karena itu, dibutuhkan ide, gagasan dan kreasi konsep yang sarat terobosan untuk membuat Pematangsiantar bisa lebih maju dibanding kondisi saat ini. 

Intinya, dia ingin mendengar dan bercerita secara rileks tapi visioner, bersama para kelompok kritis kota dalam balutan momentum "Ngobrol Santai Soal Siantar".

Peserta nantinya sebanyak 50 orang dari komunit kritis kota, seperti pekerja media, pemerhati, akademisi dan aktivis.

Pewarta: Waristo

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019