Simalungun (Antaranews Sumut) - Tokoh masyarakat dan pemuda mendesak aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus pembalakan hutan lindung di kawasan Danau Toba, Kabupaten Simalungun.
Katimun JS, warga Nagori Panombean Hutaurung, Kecamatan Jorlang Hataran, Jumat, mengatakan, penebangan hutan secara masif itu berdampak luas bagi tatanan kehidupan masyarakat yang bermukim di sekitar hutan dan juga masyarakat luas.
Berbagai bencana seperti banjir bandang dan tanah longsor kerap terjadi akibat aksi yang hanya mementingkan keuntungan pribadi atau kelompok.
Dia juga menilai, jika tidak ditindak dan terus dibiarkan, program pemerintah pusat mengembangkan pariwisata Danau Toba dengan alokasi dana mencapai triliunan rupiah akan sia-sia.
Disebutkannya, temuan kasus di
Nagori Panombean Hutaurung dan Pondok Buluh kini dalam proses hukum pihak Polres Simalungun.
Dia menegaskan akan melakukan pemantauan dan melaporkan ke kementerian terkait, bahkan presiden bila kasus tersebut tidak sampai ke pengadilan.
Senada dikemukakan tokoh pemuda, Kristianus Naibaho yang meminta penindakan tidak memilih-milih pelaku pembalakan.
Dia juga menyampaikan keprihatinan terkait kasus pembalakan hutan yang tidak sampai ke meja pengadilan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Katimun JS, warga Nagori Panombean Hutaurung, Kecamatan Jorlang Hataran, Jumat, mengatakan, penebangan hutan secara masif itu berdampak luas bagi tatanan kehidupan masyarakat yang bermukim di sekitar hutan dan juga masyarakat luas.
Berbagai bencana seperti banjir bandang dan tanah longsor kerap terjadi akibat aksi yang hanya mementingkan keuntungan pribadi atau kelompok.
Dia juga menilai, jika tidak ditindak dan terus dibiarkan, program pemerintah pusat mengembangkan pariwisata Danau Toba dengan alokasi dana mencapai triliunan rupiah akan sia-sia.
Disebutkannya, temuan kasus di
Nagori Panombean Hutaurung dan Pondok Buluh kini dalam proses hukum pihak Polres Simalungun.
Dia menegaskan akan melakukan pemantauan dan melaporkan ke kementerian terkait, bahkan presiden bila kasus tersebut tidak sampai ke pengadilan.
Senada dikemukakan tokoh pemuda, Kristianus Naibaho yang meminta penindakan tidak memilih-milih pelaku pembalakan.
Dia juga menyampaikan keprihatinan terkait kasus pembalakan hutan yang tidak sampai ke meja pengadilan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019