Taput (Antaranews Sumut) - Masyarakat yang berdomisili di Kecamatan Pahae Julu Tapanuli Utara mengaku masih trauma pasca guncangan gempa dengan magnitudo 5,0 skala richter yang baru saja melanda wilayah itu pagi tadi, Selasa (15/1), sekira pukul 06.59 wib.
"Masyarakat merasa trauma atas dampak bencana gempa yang melanda Pahae pada 2011 lalu," ungkap Camat Pahae Jae, Rianto Lumbantobing.
Dikatakan, sebagai wujud traumatis, warganya mengaku menunda sejumlah kegiatan, serta membatasi diri untuk bepergian ke luar wilayah kecamatan.
"Masyarakat masih was-was seandainya gempa kembali mengguncang dan menimbulkan dampak kerusakan seperti yang terjadi pada 2011," sebutnya.
H. Sitompul, salah seorang warga mengaku tidak bisa menyembunyikan rasa traumatisnya atas bencana gempa yamg melanda wilayah itu pada 8 tahun silam.
"Saat gempa tadi pagi. Kita berhamburan keluar rumah untuk menjauhkan diri dari bangunan," terangnya.
Baca juga: Taput diguncang gempa tektonik 5,0 SR
Dampak gempa berkekuatan 5,5 SR yang berpusat di Tarutung pada 14 Juni 2011 yang juga tercatat terjadi pada pagi hari dan mengguncang hebat hingga wilayah Pahae telah meluluhlantakkan 575 unit rumah penduduk dan 11 gedung sekolah di "Luat Pahae", menjadi penyebab rasa traumatis tersebut.
"Saat ini kita telah mengimbau agar warga tetap waspada. Kita juga membuka laporan informasi dampak kerusakan yang timbul dan bisa disampaikan ke masing-masing Kepala Desa untuk kemudian disampaikan ke kecamatan. Namun, hingga saat ini, kita pastikan, belum ada dampak kerusakan akibat gempa yang dilaporkan terjadi," pungkasnya.
Baca juga: Gempa Taput terasa hingga Labuhanbatu
Baca juga: Gempa Taput dirasakan di empat daerah
Baca juga: Tapanuli Selatan rasakan gempa 5,0 Tapanuli Utara
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Masyarakat merasa trauma atas dampak bencana gempa yang melanda Pahae pada 2011 lalu," ungkap Camat Pahae Jae, Rianto Lumbantobing.
Dikatakan, sebagai wujud traumatis, warganya mengaku menunda sejumlah kegiatan, serta membatasi diri untuk bepergian ke luar wilayah kecamatan.
"Masyarakat masih was-was seandainya gempa kembali mengguncang dan menimbulkan dampak kerusakan seperti yang terjadi pada 2011," sebutnya.
H. Sitompul, salah seorang warga mengaku tidak bisa menyembunyikan rasa traumatisnya atas bencana gempa yamg melanda wilayah itu pada 8 tahun silam.
"Saat gempa tadi pagi. Kita berhamburan keluar rumah untuk menjauhkan diri dari bangunan," terangnya.
Baca juga: Taput diguncang gempa tektonik 5,0 SR
Dampak gempa berkekuatan 5,5 SR yang berpusat di Tarutung pada 14 Juni 2011 yang juga tercatat terjadi pada pagi hari dan mengguncang hebat hingga wilayah Pahae telah meluluhlantakkan 575 unit rumah penduduk dan 11 gedung sekolah di "Luat Pahae", menjadi penyebab rasa traumatis tersebut.
"Saat ini kita telah mengimbau agar warga tetap waspada. Kita juga membuka laporan informasi dampak kerusakan yang timbul dan bisa disampaikan ke masing-masing Kepala Desa untuk kemudian disampaikan ke kecamatan. Namun, hingga saat ini, kita pastikan, belum ada dampak kerusakan akibat gempa yang dilaporkan terjadi," pungkasnya.
Baca juga: Gempa Taput terasa hingga Labuhanbatu
Baca juga: Gempa Taput dirasakan di empat daerah
Baca juga: Tapanuli Selatan rasakan gempa 5,0 Tapanuli Utara
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019