Medan (Antaranews Sumut) - Mantan Wali Kota Medan, H Abdillah maju menjadi calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI pada Pemilu 2019.
     
Meski ada 19 calon termasuk dirinya, namun dia tidak menganggap 18 calon lainnya merupakan saingan. "Jabatan itu amanah dan menyangkut kepercayaan masyarakat, jadi siapa yang nanti dipilih masyarakat, maka itulah yang terbaik. Tentunya Allah juga punya kuasa menentukan," ujar Abdillah di Medan, Selasa.
     
Abdillah yang calon DPD Nomor 39 itu mengaku dirinya maju menjadi calon DPD RI karena menyadari perlunya membantu orang banyak.
     
Di DPD tidak memerlukan "bakti" kepada partai, tetapi betul-betul hanya untuk kepentingan rakyat. "Oleh karena itu, makanya saya mengistilahkan DPD sebagai Dewan Perjuangan Rakyat, bukan Dewan Perwakilan Rakyat," ujar Abdillah yang tetap tampil bergaya muda itu.
     
Untuk memperjuangkan rakyat, kata pria kelahiran 1956  itu, dalam mengenalkan dirinya sebagai calon DPD RI di tengah masyarakat, dia tidak banyak berjanji muluk-muluk kepada warga, tetapi justru meminta masyarakat di berbagai daerah menceritakan apa yang dirasakan dan dibutuhkan secara luas.
     
Pengalaman sebagai Wali Kota Medan, ujar Abdillah juga mengajarkan dirinya bahwa kebutuhan masyarakat di masing-masing kawasan dan kabupaten/kota berbeda, sehingga saat nanti memperjuangkan suatu kebijakan dirinya akan menyesesuaikan sesuai kebutuhan.
     
Meski sudah banyak yang diperjuangkan anggota DPD RI yang terpilih dari Sumut sebelumnya, Abdillah menilai masih banyak yang perlu diperjuangkan untuk warga Sumut, misalnya menyangkut soal pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan penduduknya khususnya di daerah pinggiran.
     
Potensi perekonomian Sumut yang cukup besar akan bisa semakin tergali kalau tingkat sumber daya manusia dan kesehatannya semakin bagus.
     
Menyangkut kampanyenya, Abdillah juga menegaskan berupaya "fair", walau dirinya sedikit terganggu dengan beredarnya kartu nama/calegnya yang di belakangnya ditempelin dengan foto dan nama calon legislatif  dari suatu partai.
     
"Saya tidak marah dengan caleg tersebut. Cuma saya khawatir kena 'semprit' Bawaslu," ujar Abdillah.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019