Simalungun (Antaranews Sumut) - Empat ekor gajah di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Aek Nauli, Kabupaten Simalungun, menjadi daya tarik bagi masyarakat dari berbagai daerah dalam memanfaatkan waktu liburan.

Di penangkaran gajah "Aek Nauli Conservation Camp", MInggu, terlihat pengunjung memberi makan, mengelus, menunggang dan berswafoto dengan hewan berbadan besar itu.

Nasywa Kirana (11) dan Indah Arista Syifa (9), warga Kota Pematangsiantar mengaku ketakutan saat pertama kali ditawari berinteraksi dengan hewan berbelalai panjang itu.

"Masih takut juga, tapi senang," kata Kirana.

Lokasi yang berjarak kira-kira setengah perjalanan dari Kota Pematangsiantar ke kota wisata Parapat Kabupaten Simalungun atau sebaliknya, semakin ramai dikunjungi pada akhir pekan dan libur umum.

Pengunjung yang kebanyakan membawa keluarganya, tidak serta merta bisa bermain dengan gajah jinak di Aek Nauli Conservation Camp (ANCC), harus berjalan kaki dari gerbang sejauh 550 meter.

Bisa jadi lelah, tetapi percayalah jika dinikmati perjalanan naik turun berbelok di tengah hutan pinus itu, menjadi aktivitas yang menyenangkan dan menyehatkan.

Suara merdu dari berbagai satwa, seperti gareng, kicauan burung, teriakan orang utan memberikan pengalaman serta suasana yang menenangkan.

Kesenangan anak-anak khusunya, semakin bertambah saat sampai di tempat penangkaran gajah yang dikelola Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alama (BBKSDA) Sumut itu.

Pewarta: Waristo

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019