Medan (Antaranews Sumut) - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia, Sumatera Utara menyarankan kepada nelayan di daerah itu, tahun 2019 ini agar menggunakan jaring milenium untuk menggantikan alat tangkap tidak ramah lingkungan.
  
"Nelayan harus menghentikan alat tangkap Pukat Hela (Trawl), Pukat Tarik (Seine Nets), Pukat Gerandong, Cantrang, dan sejenis Pukat Harimau lainnya," kata  Wakil Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumut Nazli, di Medan, Rabu.

Alat tangkap ilegal tersebut, menurut dia, tidak diperbolehkan lagi oleh pemerintah untuk beroperasi menangkap ikan di perairan Indonesia.

"Kita mendukung kebijakan pemerintah yang telah melarang nelayan menggunakan alat tangkap yang merusak lingkungan itu," ujar Nazli.

Ia mengatakan, nelayan harus menggunakan jaring milenium yang telah diizinkan pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Jaring milenium itu, telah melalui uji coba oleh KKP dan ternyata cocok digunakan untuk nelayan di Indonesia, karena ramah lingkungan dan tidak merusak sumber hayati laut.

"Alat tangkap tersebut, saat ini yang diperbolehkan nelayan di Indonesia untuk menangkap ikan, selain itu tetap dilarang," ucap dia.

Nazli menyebutkan, nelayan harus mengikuti keputusan pemerintah tentang penggunaan jaring milenium untuk kesejahteraan dan peningkatan kehidupan nelayan.

Jaring milineum tersebut, cocok digunan nelayan tradisional dan tidak merusak lingkungan, seperti yang dilakukan pukat harimau.

"Pukat trawl tersebut, dilarang berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) Kelautan dan Perikan Nomor 02 Tahun 2015, dan harus dipatuhi nelayan di Indonesia," kata Wakil Ketua HNSI Sumut itu.

Jaring milenium merupakan modifikasi jaring insan (gill net), yakni jaring yang terbuat dari nylon multifilament twine.

Alat itu diberi nama jaring milenium karena di dalam perairan jaring tersebut memantulkan cahaya dan berwarna blink atau mengkilap.

Kelebihan jaring milenium itu ketika dioperasikan di dalam air, maka benang pada badan jaring akan membuka pilinannya karena faktor arus, sehingga ikan target ketika menabrak jaring.

Ikan yang tertangkap tidak hanya terjerat pada bagian insang saja, tetapi juga bagian duri, sirip, operkulum dan sebagainya karena menyangkut ke dalam benang pilinan yang terbuka, sehingga ikan mudah tertangkap.

Dengan menggunakan jaring milenium, diharapkan meningkatkan produksi tangkapan ikan nelayan dan menjadi alternatif diversifikasi alat tangkap yang ramah lingkungan.
 
 
 

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019