Medan (Antaranews Sumut) - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Utara memperkirakan di Desember 2018 terjadi inflasi di daerah itu,  tetapi sangat kecil atau di kisaran 0,2 persen.

"Dari hasil pantauan harga,  yang mengalami kenaikan harga di Desember, hanya beberapa komoditas seperti telur, daging ayam ras, bawang merah, tarif hotel dan angkutan udara," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut, Hilman Tisnawan di Medan, Senin.

Sementara beberapa komoditas utama penyumbang inflasi di Sumut seperti cabai merah dan beberapa jenis sayuran yakni sawi hijau dan juga emas mengalami penurunan.

"Dengan inflasi yang rendah di Desember, maka BI memperkirakan inflasi Sumut di 2018 di bawah 2 persen," katanya.

Perhitungan inflasi sepanjang 2018 di bawah 2 persen karen mengacu pada angka di November 2018 yang mengalami deflasi sebesar 0,51 persen.

Sehingga, katanya,  secara "year on year" inflasi daerah itu di posisi November masih mencapai 1,77 persen

"Ditambah prakiraan ada inflasi 0,2 persen di Desember, inflasi Sumut sepanjang tahun 2018 diprediksi tidak sampai 2 persen.

Inflasi terkendali karena terjaganya tekanan harga dari sisi permintaan, "volatile food" dan "administered prices".

Inflasi Sumut di 2018 yang diperkirakan di bawah 2 persen itu merupakah  inflasi terendah yang terjadi di Sumut dalam beberapa tahun terakhir.

Tahun - tahun sebelumnya,  inflasi Sumut selalu  di atas 3 persen.

"Ke depannya BI berharap, inflasi terus terjaga," katanya.

Inflasi  Sumut di 2019, ujar Hilman diharapkan terkendali pada kisaran 3,5 plus minus satu persen.
 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018