Nias (Antaranews Sumut)-Jembatan darurat penghubung akses jalan dari Kabupaten Nias menuju Kabupaten Nias Selatan di Desa Hiliweto, Kabupaten Nias, Sumatera Utara ambruk, Rabu.
"Jembatan darurat ambruk sekitar pukul 10.30 wib, dan sekarang akses jalan dari Kota Gunungsitoli, Nias menuju Nias Selatan putus total," kata Ketua Extrim Kepulauan Nias Yoman Zebua, Rabu.
Yoman memberitahu, jembatan darurat ambruk ketika mobil cold diesel yang mengangkut beton untuk pembangunan jembatan di Nias Selatan melintas diatas jembatan.
Mobil cold diesel pengangkut beton jembatan ikut jatuh ke sungai bersama dengan ambruknya jembatan darurat.
"Tidak ada korban jiwa, supir hanya luka ringan, dan saat ini antrian kendaraan akibat ambruknya jembatan darurat mencapai 1 kilometer," terang Yoman.
Hal sama dikatakan Poltak Mendrofa warga Kabupaten Nias yang menyebutkan ambruknya jembatan darurat akibat kelalaian pihak kontraktor yang menangani pembangunan jembatan.
"Ini akibat kelalaian pihak kontraktor, karena jembatan darurat tersebut berada di jalan nasional, dan seharusnya kuat dan bisa menahan beban 30 ton," katanya.
Dia berharap dinas terkait bisa cepat menangani, karena akibat ambruknya jembatan darurat akses jalan putus total dan perekonomian warga terganggu.
"Memang ada jalan lain, tetapi harus memutar berpuluh puluh kilometer melalui Kabupaten Nias Barat," terangnya.
Junris Silaban pengawas pembangunan jalan nasional yang dihubungi, Rabu, mengaku tidak tahu kalau jembatan darurat di Hiliweto ambruk.
"Maaf saya tidak tahu, dan saya bukan pengawas dan pengawasnya berada di Medan," katanya.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Jembatan darurat ambruk sekitar pukul 10.30 wib, dan sekarang akses jalan dari Kota Gunungsitoli, Nias menuju Nias Selatan putus total," kata Ketua Extrim Kepulauan Nias Yoman Zebua, Rabu.
Yoman memberitahu, jembatan darurat ambruk ketika mobil cold diesel yang mengangkut beton untuk pembangunan jembatan di Nias Selatan melintas diatas jembatan.
Mobil cold diesel pengangkut beton jembatan ikut jatuh ke sungai bersama dengan ambruknya jembatan darurat.
"Tidak ada korban jiwa, supir hanya luka ringan, dan saat ini antrian kendaraan akibat ambruknya jembatan darurat mencapai 1 kilometer," terang Yoman.
Hal sama dikatakan Poltak Mendrofa warga Kabupaten Nias yang menyebutkan ambruknya jembatan darurat akibat kelalaian pihak kontraktor yang menangani pembangunan jembatan.
"Ini akibat kelalaian pihak kontraktor, karena jembatan darurat tersebut berada di jalan nasional, dan seharusnya kuat dan bisa menahan beban 30 ton," katanya.
Dia berharap dinas terkait bisa cepat menangani, karena akibat ambruknya jembatan darurat akses jalan putus total dan perekonomian warga terganggu.
"Memang ada jalan lain, tetapi harus memutar berpuluh puluh kilometer melalui Kabupaten Nias Barat," terangnya.
Junris Silaban pengawas pembangunan jalan nasional yang dihubungi, Rabu, mengaku tidak tahu kalau jembatan darurat di Hiliweto ambruk.
"Maaf saya tidak tahu, dan saya bukan pengawas dan pengawasnya berada di Medan," katanya.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018