Langkat (Antaranews Sumut) - Pemberantasan penyakit Tuberkolosis (TBC) harus menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, karena cukup banyak warga daerah itu yang terpapar, terduga dan terkena.

Hal itu disampaikan H Imam Fauzi Hasibuan SH, jurnalis Antara, di Stabat, dalam paparannya dengan topik Advokasi dan Media Campaign, dalam pertemuan bulanan yang digagas Aisyiyah Kabupaten Langkat, tentang Tuberkolosis.

Untuk bisa mengungkapkan berbagai temuan penyakit TBC ini, harus dilakukan secara benar advokasi yang dilakukan oleh para kader Aisyiyah Langkat, yang banyak di desa-desa, untuk bisa mengungkap dan memberikan data yang valid (benar) kepada kordinator kabupaten.

"Kita harus serius, untuk itu bisa dipergunakan berbagai media sebagai sarananya, bisa melalui WA, facebook, media online, media elektronik, surat kabar, majalah, poster dan berbagai hal lainnya," ungkapnya.

"Kita harus sajikan berbagai informasi yang akurat, data yang valid, untuk bisa disampaikan kepada pemerintah Kabupaten Langkat, menyangkut banyaknya warga daerah ini yang kini terpapar, terduga, terdampak, terkena, penyakit tuberkolosis ini," ungkapnya.

Sementara itu berdasarkan data yang ada pada Dinas Kesehatan Langkat, instansinya hanya mengalokasikan dana sebesar Rp 40 Juta di tahun 2017 hanya untuk monitoring saja. Sementara terdapat 1.045 orang terduga tuberkolosis dan tahun 2018 terdapat 600 orang yang terduga.

Bila dicermati data versi Aisyiyah Langkat terdapat 1.235 orang terduga TBC diantaranya 366 positip TBC, dimana terdapat enam orang anak-anak.

Tentu, diharapkan Pemerintah Kabupaten Langkat, kedepannya harus dapat mengalokasikan dana untuk pemberantasan penyakit ini. Sebab TBc juga merupakan salah satu penyakit yang mematikan, tidak tertutup kemungkinan bila tidak serius penanganannya maka dikhawatirkan akan semakin terus berkembang, katanya.

"Mari kita bersama bergandengan tangan untuk memberantas penyakit TBC ini agar di Langkat terus semakin berkurang, termasuk menguatkan advokasi melalui data yang valid dan benar sehingga bisa diketahui berapa banyak yang terpapar, terduga maupun terkena, usai itu bisa dicarikan solusinya, karena mereka butuh uluran tangan untuk bisa mengobati penyakit mereka itu," ungkapnya.***4*** 

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018