Medan (Antaranews-Sumut) - Mainan tradisional sekarang sudah banyak di tinggalin anak-anak zaman sekarang mereka lebih sering bermain hp atau game on line yang sekarang menjamur di media sosial.

Namun beda halnya dengan berbagai permainan yang menggunakan bahan dasar dari bambu seperti otok-otok, suling burung dan, gasing.

Menurut Taufik Suyatno, salah seorang penjual aneka kerajinan berbahan bambu di Medan, Jumat, banyak warga Medan yang menggemari karena produk dari bambu tersebut unik.

Ia yang mengaku berjualan sudah lima tahun belakangan ini di beberapa daerah. Beberapa kota sudah saya masuki seperti Pekanbaru, Lampung, Jambi, Palembang, Medan.

"Saya berjualan berkeliling. Dalam sehari rata-rata saya mengedarkan keliling kota bisa 10 kilo jalan," kata pria asal Cilacap. 

Yang unik, lanjut dia, ternyata bukan hanya anaka-anak yang menggemari, namun juga orang dewasa karena memang unik.

"Mereka jadi ingat masa kecil. Rata-rata saya jual Rp15-30 ribu tergantung besar dan jenisnya. Alhamdulillah kalau lancar sehari saya bisa mendapat Rp300 ribu," katanya.

Namun ia mengaku, berbagai produkd yang dijualnya tersebut bukan hasil karyanya sendiri, melainkan dikirim dari Yogyakarta.

"Saya pesan dari Yogyakarta tergantung kalau sudah abis atau belum," jelas pria yang mudah senyum itu.
 

Pewarta: Anzana Safitri Ritonga

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018