Medan (Antaranews Sumut) - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menegaskan akan menjadikan provinsi itu sebagai daerah agraris karena selain potensinya cukup besar, juga untuk menekan angka inflasi.
"Untuk mencapai provinsi yang agraris, Pemprov Sumut akan fokus pada peningkatan tiga hal yakni sumber daya manusia, produksi pertanian dan infrastruktur,"ujarnya di Medan, Rabu.
Dia mengatakan itu dalam Rapat Koordinasi (Rakor) dan Sinkronisasi Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan Koordinator BPP se-Sumut.
Menurut Edy, selain karena potensi yang cukup besar, dengan jadinya Sumut sebagai daerah agraris, maka inflasi di daerah itu bisa dikendalikan.
Data menunjukkan, ujar Edy, inflasi di Sumut didorong kenaikan harga hasil pertanian/perkebunan seperti beras, cabai merah, bawang merah dan sayur - mayur termasuk daging ayam dan sapi.
"Dengan rentan naik, mengkibatkan inflasi tidak stabil dan itu membuat gangguan atau hambatan pada pertumbuhan ekonomi Sumut,"ujar Edy.
Dia menegaskan, untuk peningkatan SDM petani Sumut sudah disiapkan fasilitas hingga para ahli untuk bisa mendorong petani bekerja lebih baik.
"Harus ada kerja nyata dan itu perlu dukungan semua pihak,"katanya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Azhar Harahap menyebutkan, upaya meningkatkan sarana pertanian seperti jaringan irigasi terus diupayakan termasuk dengan melobi Pemerintah Pusat.
Dia mengakui, dewasa ini banyak irigasi yang rusak sehingga indeks pertanaman tidak bisa mencapai maksimal.
Sebelumnya Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi menyebutkan, produksi padi Sumut sepanjang 2018 mencapai 1.907.725 Gabah Kering Giling atah GKG.
Kalau dikonversikan menjadi beras, maka produksi Sumut sepanjang 2018 sebanyak 1.088.670 ton.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018