Tapteng (Antaranews Sumut)- Berita penculikan anak yang tersebar di media sosial dan termasuk di wilayah hukum Tapanuli Tengah adalah bohong alias hoaks. Karena sampai saat ini tidak satupun anggota masyarakat di Kabupaten Tapanuli Tengah yang melapor ada anggota keluarganya yang hilang atau diculik.

Kapolres Tapanuli Tengah, AKBP Hari Setyo Budi yang dikonfirmasi ANTARA Rabu sore menyebutkan, tidak ada satupun warga masyarakat Tapteng yang melapor anggota keluarganya ada yang hilang atau diculik.

“Itu berita hoaks, tidak ada penculikan di Tapteng. Jadi masyarakat jangan mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas sumbernya, karena itu akan dapat meresahkan masyarakat. Silahkan saja anak-anaknya bermain seperti biasanya,”kata Kapolres.

Demikian juga dengan penjelasan dari Kapolres Sibolga AKBP Edwin Hariandja. Pihaknya tidak ada menerima pengaduan terkait adanya anak yang hilang di Kota Sibolga.

“Sampai sore ini tidak ada laporan atau pengaduan yang menyatakan anaknya hilang atau diculik. Masyarakat diminta agar jangan mudah terpancing apalagi melakukan tindakan terkait informasi yang tidak jelas sumber dan kebenarannya,”sebut Edwin.

Sementara itu Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto dalam termu pers di jakarta mengatakan pihaknya tengah menganalisis dan memverifikasi berita-berita penculikan anak dan segera mengungkap yang bersifat hoaks secara tuntas.

"Sedang dianalisis dan diverifikasi berita penculikan yang diposting di media sosial tersebut. Postingan di media sosial adalah hoaks dan akan segera kami ungkap secara tuntas, termasuk penyebarnya," kata Setyo di Markas Besar (Mabes) Polri, Jakarta Selatan Rabu.
 

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018