Tanjungbalai (Antaranews Sumut - Warganya diduga terlibat teroris, Kepala Lingkungan II, Kelurahan Perjuangan Kecamatan Teluk Nibung Syambul Bahri tak menyangka MRA alias RI alias si Tawar tewas ditembak Densus 88 Anti Teror pada Kamis (18/10) pekan lalu.

Menurut Syamsul, kedatangan petugas pada Jum'at (29/10) kemarin dan menggeledah rumah orang tua MRA alias RI atau si Tawar sangat mengejutkan warga Jalan Pukat karena sama sekali tidak menyangka ada warga setempat yang terlibat dalam aksi teroris.

"Selama ini dia (Tawar) dikenal pendiam dan tak pernah terlihat melakukan kegiatan yang sifatnya melanggar hukum," katanya, Senin.
Syamsul melanjutkan, Ia sangat terkejut ketika diikutsertakan oleh Tim Densus 88 dalam penggeladahan rumah permanen yang selama ini ditempati si Tawar bersama Lilis ibu kandungnya.

Saat penggeladahan, awalnya petugas menemukan serpihan seperti bahan kimia yang diletakkan  dibawah pohon pisang dan timbangan dari atas dek rumah itu.
Kemudian, dari dalam sebuah kamar yang tertutup rapi, peteugas menemukan berbagai jenis benda diduga untuk bahan peledak beserta tiga buah rompi dari kain kasung yang dijahit manual.

"Ketika melihat bahan-bahan tersebut itu saya terkejut dan sempat lemas membayangkan bila benar-benar terjadi ledakan yang pasti mengakibatkan bahaya terhadap warga setempat," ujarnya.

Kami warga dilingkungan ini, kata Syamsul, bersyukur kepada Allah SWT karena selamat dari ancaman bahaya terorisme. Atas nama masyarakat kami mengapresiasi dan berterima kasih kepada aparat Polri yang begitu sigap dan cepat menangani terorisme.

Syamsul menambahkan, saat ini ibu kandung terduga teroris itu sedang sakit dan belum mengetahui bahwa anaknya sudah meninggal karena ditembak Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri dalam penyergapan Kamis (18/10).

"Pertiwa itu sengaja dirahasiakan karena kondisi kesehatan dan masih dalam perawatan medis," ungkap Syamsul Bahri.

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018