Langkat, (Antaranews Sumut) - "Polisi Santri" itu sebutan yang disampaikan buat Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, AKBP Dedy Indriyanto SIk, MSi, yang konon kabarnya sebentar lagi akan mengkahiri tugasnya di bumi yang religius ini.
     
Berbicara sosok ini, saya terlalu banyak mengambil hikmah dan kenangan darinya, walaupun hanya enam bulan memimpin kepolisian di daerah ini, dimana berdasarkan telegram 14 Oktober 2018, beliau harus pindah tugas ke Polda Riau.
     
Dedy Indriyanto, polisi yang sangat bersahaja, dimana terlalu banyak program keUmmatan yang digagas beliau, selama memimpin di Mapolres Langkat. Terlalu banyak yang dilakukan didalam kesehariannya.
     
Berbagai program lahir dan dijalankan olehnya, maupun jajaran Polsek yang ada di kawasan itu. Pada suatu ketika saaat diskusi kecil berdua dengannya, beliau memaparkan program yang harus dikerjakan segera.
     
"Kita dorong anggota ini agar ikut bersedeqah, membagiakan kebahagiannya buat warga sekitarnya, terutama mereka yang butuh bantuan. Program tersebut harus diantarkan langsung ke rumah penerimanya," katanya.
     
Beliaupun langsung mengantarkannya, kepada seorang ibu yang beraad di Kelurahan Pekan Bahorok, dengan berjalan kaki, membawa beras, minyak makan, mie instant, penerima bantuan hingga terkejut menyaksikan pimpinan Kepolisian mengantarkan bantuannya.
     
Itulah program "Jumat Barokah" dimana setiap jajaran Polsek mengantarkan langsung bantuannya untuk lima atau lebih keluarga penerima.
   
 "Di sebahagian rezeki kita, ada juga rezeki mereka, untuk itu berbagilah," katanya, pada suatu ketika kepada saya.
     
Ada lagi programnya yang sangat menarik yang juga digagasnya, yaitu "Polisi Santri", dimana sudah puluhan anggota polisi diberangkatkan untuk mengunjungi berbagai masjid yang ada di jajaran 12 Polsek.
     
Mereka disana berbaur selama tiga hari tiga malam, bersama para warga dan jamaah masjid untuk berbagi ilmu, belajar Al Quran, membicarakan soal kamtibmas, sosialisasi narkoba.
     
Malah, kemarin Dedy Indriyanto, langsung menjadi santrinya, bersama Kepala BNN Langkat AKBP Ahmad Zaini, Ketua MUI Haji Ahmad Mahfuz.
     
"Mereka berada di masjid Al Ikhlas Desa Tanjung Selamat Kecamatan Padang Tualang, makan bersama, tidur bersama, sholat berjamaah bersama, semuanya dilakukan secara bersama-sama. Tidak ada pimpinan, yang ada rasa kebersamaan," ungkap Kamaluddin salah seorang jamaah.              
Terbukti menjelang sholat Magrib tiba, bersama jamaah lainnya Dedy Indriyanto mengunjungi kediaman warga disepuran masjid untuk mengajak mereka sholat berjamaah.
   
 "Benar-benar terlahir dari hati yang dalam untuk mengajak ummat berAmar Makruf Nahi Mungkar," kata Syahrizal MZ, salah seorang tokoh pemuda Langkat yang ikut menyaksikan langsung pristiwa itu.
     
"Banyak program keagamaan beliau yang menyentuh langsung masyarakat secara luas," sambungnya.
     
Termasuk memberikan perhatian terhadap para anak yatim, yang selalu diundangnya dan diberikan santunan. Juga mengkhatamkan Al Quran, selalu dilaksanakan di Masjid Darussalam yang ada di Mapolres Langkat.
     
"Program Khataman Al Quran ini juga salah satu yang sangat menarik perhatian kalangan, karena jarang dilakukan tapi dikepemimpinannya, polisi bisa khataman Al Quran," ungkap Syahrizal lagi.
     
Polisi Santri ini juga berjuang bersama jajarannya, untuk mewujudkan dan mendirikan lapangan tembak, yang nantinya bisa dimamfaatkan untuk melatih keterampilan personel polisi dalam mempergunakan senjata api.     
     
Namun, begitulah ketentuan, pimpinan Polri telah mengeluarkan suratnya, memindah tugaskan Dedy Indriyanto ke tempat tugas yang baru. Padahal beliau baru enam bulan ini menata program Keummatan di bumi yang religius Langkat ini.
     
"Mutasi adalah hal yang biasa, guna penyegaran dan peningkatan karier personel, kita harus patuh dan taat, karena itu perintah pimpinan," katanya kepada saya.
     
Bagiku, dan dimatuku, sosok Dedy Indriyanto, adalah polisi yang sangat religius. Itu terbukti kemanapun kakinya melangkah, dalam suasana tugas maupun menghadiri berbagai kegiatan tidak lupa membawa dan membaca Al Quran.
     
Apalagi sekarang ini, atas izin Allah beliau juga sudah menunaikan ibadah haji semasih beryugas di Langkat ini.
   
 "Polisi Santri, dimanapun ditempatkan akan tetap menjadi Polisi Santri yang amanah, untuk anggota maupun ummat," itulah harapanku, ketika beliau nantinya meninggalkan Langkat yang bertuah ini, dan tuah itu kiranya juga melekat pada diri beliau.
     
Selamat jalan, kuhanya bisa memanjatkan doa, semoga komandan kariernya bisa terus meningkat. Bila suatu waktu Allah Taala mempertemukan kita, tentu dalam suasana kebatinan yang lebih indah lagi.
     
Selamat bertugas ditempat yang baru. Ingat-ingatlah kami disini, dan kami akan selalu ingat didalam pikiran dan hati ini, saya pernah bertemu, berdiskusi, berbincang dengan "Polisi Santri" yang meluncurkan program bagi KeUmmatan di bumi Langkat yang sangat religius ini.***4***  

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018