Langkat,  (Antaranews Sumut) - Setidaknya 648 hektare tanaman padi petani di empat kecamatan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, kini terendam banjir akibat meluapnya sungai, dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi.
     
Kordinator Pengamat Organisme Pengganggu Hama Tanaman Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Langkat Miswandi, di Stabat, Kamis, menjelaskan luasan dampak banjir ini terus semakin bertambah dari sebelumnya hanya 118 hektare kini menjadi 648 hektare.
     
Berdasarkan data yang dihimpun petugas dilapangan 648 hektare tanaman padi yang terkena banjir itu meliputi Kecamatan Stabat meliputi Desa Sidmolyo, Pantai Gemi, Ara Condong dan Kwala Bingei, katanya.
     
Dengan usia pertanaman padi antara 1-30 hari, varietas Mikongga, Ciherang, Inpari, keseluruhannya seluas 183 hektare.
     
Untuk Kecamatan Binjai, meliputi Desa Suka Makmur, Desa Sidomulyo dengan usia pertanaman 1-7 hari, tanaman padi varietasCiherang, Inpari 12, seluas 40 hektare, katanya.
     
Juga di Kecamatan Secanggang, meliputi pertanaman padi yang ada di Desa Kepala Sungai, Desa Perkotaan, Desa Karang Gading seluas 382 hektare, dengan usia pertanaman 7-90 hari, dari varietas Inpari 12, Ciherang, Mikongga.
     
"Malah disini tanaman padi yang terendam banjir tersebut sudah mau dipanen oleh petani, namun kini terendam banjir," ungkapnya.
     
Sedangkan di Kecamatan Hinai, kawasan pertanaman padi yang terendam banjir terdapat di Desa Paya Rengas, Sukajadi, Baru Pasar 8, Kebun Lada, Tanjung Mulia, Muka Paya, Sukadamai Timur, keseluruhannya seluas 43 hektare, dengan pertanaman padi antara 15-30 hari dari varietas Inpari 12, Ciherang, Mikongga.    
     
Miswandi juga menyampaikan selain tanaman padi yang terendam banjir, terdapat juga tanaman jagung, kedelai, Kacang tanah, berada di Kecamatan Stabat, untuk sementara ini data yang dihimpun dari lapangan ada keseluruhannya seluas 12 hektare.***3***
     

 

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018