Aekkanopan (Antaranews Sumut) - Rapat Kerja Nasional Jam'iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) menghasilkan sejumlah rekomendasi eksternal dan internal. Rakernas itu juga dirangkai dengan Milad ke-40 organisasi yang lahir pada 11 Muharram 1400.

Acara yang dilaksanakan di Kompleks Pondok Pesantren dan Zawiyah Arkanuddin Pulodogom Kecamatan Kualuhhulu itu diikuti sejumlah DPW JBMI se-Indonesia dan dihadiri Ketua Umum DPP JBMI H Albiner Sitompul MAP, Jumat.

Dalam sambutan sebelum penutupan Albiner Sitompul menjelaskan tentang keberadaan JBMI. "JBMI lahir pada 11 Muharram 1400 bertepatan dengan 2 Desember 1978," katanya di hadapan peserta Rakernas dan undangan yang hadir seperti pimpinan pesantren Ali Imron Napitupulu.

Albiner Sitompul menyebutkan, salah satu rekomendasi yang dihasilkan Rakernas itu adalah Gerakan Batak Bersama Ulama. Selain itu adalah hal terkait perubahan AD/ART dan hal lainnya yang dianggap penting.

Pada kesempatan itu, Sitompul yang mengenakan sorban hitam tersebut berharap di masa mendatang para ulama JBMI bisa memberikan ceramah di tempat seperti Lembaga Pemasyarakatan. 

Sedangkan Ketua Panitia Rakernas yang juga Ketua DPD JBMI Labuhanbatu Utara
Maruli Tanjung SH MH dalam laporannya menyebutkan, peserta rakernas berasal dari DPW dan DPD JBMI se-Indonesia.

Kegiatan tersebut ditutup Dirjen HAM Kemenkum HAM diwakili KPLP Kelas II Rantauprapat Sudihartono SH. "Saya diperintahkan Dirjen HAM melalui Kakanwil Kemenkum HAM. Dirjen berhalangan hadir karena ada pertemuan di Korea Selatan," sebutnya sebelum menutup acara.

Pembukaan Rakernas dilakukan oleh Bupati yang diwakili pejabat dari Badan Kesatuan Bangsa Politik Labura pada pagi harinya. Kegiatan akan dilanjutkan dengan tabligh akbar yang akan dilakukan keesokan harinya di tempat yang sama.

Pewarta: Sukardi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018