Langkat, (Antaranews Sumut) - Pertamina EP Field Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, melakukan sosialisasi dan doa bersama untuk mencari sumber gas baru melalui pengeboran sumur Wampu D2 yang ada di Kelurahan Jati Utomo Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai.
Hal itu disampaikan Field Manager Pertamina Pangkalan Susu Sumadi Paryoto, di Stabat, Sabtu.
Sumadi Paryoto menjelaskan agar pengeboran ini dapat berjalan lancar pihaknya memohon kepada Allah SWT melalui doa bersama dan sosialisasi kepada masyarakat, sehingga pengeboran ini dapat aman.
Dijelaskannya struktur Wampu ini sudah ditemukan sejak tahun 1975, yang ditandai dengan pengeboran pertama 1 Oktober 1975 kala itu, namun seiring dengan berjalannya waktu struktur Wampu terakhir berproduksi Oktober 2014.
"Struktur Wampu ini pernah menjadi andalan Pertamina untuk memproduksi gas dan kondesat," ungkapnya.
Namun setelah hampir empat tahun tidak aktif, Pertamina melihat harus ada upaya-upaya untuk menghidupkan kembalistruktur Wampu," sambungnya.
Dimana ada beberapa upaya yang dilakukan antara lain melalui perawatan sumur, kerja ulang pada sumur-sumur eksisting serta pengeboran sumur baru.
Sumadi juga menyampaikan sumur Wampu D2 setelah nanti ditajak akan menjadi sumur Wampu 10. Sumur ini berada satu lokasi dengan sumur Wampu 6, sumur Wampu 7 dan Wampu 9.
Melalui kegiatan ini diharapkan pengeboran dapat berjalan lancar, baik, serta mendapatkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan yang ada di Langkat maupun Binjai.
Ia juga menyampaikan penemuan sumur gas baru sangat penting bagi Provinsi Sumatera Utara, karena meningkatkan kebutuhan gas untuk industri, pembangkit listrik dan rumah tangga.
Andri Rivanto Camat Binjai Utara Kota Binjai menyampaikan sangat mendukung kegiatan ini. Apa yang menjadi niat Pertamina kiranya nanti dapat bermamfaat bagi negara dan amsyarakat disekitar lokasi pengeboran.
Pada kesempatan itu, Pertmina memberikan santunan kepada 70 warga Jati Utomo Binjai Utara Kota Binjai dan Desa Sidomulyo Langkat, dan bantuan buat anak sekolah, guna kelancaran pelaksanaan pengeboran sumur Wampu D2 itu.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
Hal itu disampaikan Field Manager Pertamina Pangkalan Susu Sumadi Paryoto, di Stabat, Sabtu.
Sumadi Paryoto menjelaskan agar pengeboran ini dapat berjalan lancar pihaknya memohon kepada Allah SWT melalui doa bersama dan sosialisasi kepada masyarakat, sehingga pengeboran ini dapat aman.
Dijelaskannya struktur Wampu ini sudah ditemukan sejak tahun 1975, yang ditandai dengan pengeboran pertama 1 Oktober 1975 kala itu, namun seiring dengan berjalannya waktu struktur Wampu terakhir berproduksi Oktober 2014.
"Struktur Wampu ini pernah menjadi andalan Pertamina untuk memproduksi gas dan kondesat," ungkapnya.
Namun setelah hampir empat tahun tidak aktif, Pertamina melihat harus ada upaya-upaya untuk menghidupkan kembalistruktur Wampu," sambungnya.
Dimana ada beberapa upaya yang dilakukan antara lain melalui perawatan sumur, kerja ulang pada sumur-sumur eksisting serta pengeboran sumur baru.
Sumadi juga menyampaikan sumur Wampu D2 setelah nanti ditajak akan menjadi sumur Wampu 10. Sumur ini berada satu lokasi dengan sumur Wampu 6, sumur Wampu 7 dan Wampu 9.
Melalui kegiatan ini diharapkan pengeboran dapat berjalan lancar, baik, serta mendapatkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan yang ada di Langkat maupun Binjai.
Ia juga menyampaikan penemuan sumur gas baru sangat penting bagi Provinsi Sumatera Utara, karena meningkatkan kebutuhan gas untuk industri, pembangkit listrik dan rumah tangga.
Andri Rivanto Camat Binjai Utara Kota Binjai menyampaikan sangat mendukung kegiatan ini. Apa yang menjadi niat Pertamina kiranya nanti dapat bermamfaat bagi negara dan amsyarakat disekitar lokasi pengeboran.
Pada kesempatan itu, Pertmina memberikan santunan kepada 70 warga Jati Utomo Binjai Utara Kota Binjai dan Desa Sidomulyo Langkat, dan bantuan buat anak sekolah, guna kelancaran pelaksanaan pengeboran sumur Wampu D2 itu.***4***
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018