Tanjungbalai (Antaranews Sumut) - Pemkot Tanjungbalai diminta mengatasi maraknya kasus gizi buruk yang terjadi diderah setempat dan membuat kebijakan berupa pengadaan alat kesehatan dalam penangan gizi buruk.

Hal itu diungkapkan sejumlah pengunjuk rasa mengatas namakan mahasiswa dan pemuda yakni, Predator, GMPK, Victim61, GEMPAR-RI, INKA dalam aksi demo di Balai Kota Tanjungbalai, Senin.

Dalam orasinya Ramadhan Batu Bara menilai pemerintah daerah gagal membangun perekonomian rakyat sehingga rakyat menderita dan kasus gizi buruk menimpa balita yang berasal dari kalangan keluarga tidak mampu.

Dalam enam bulan terakhir kasus gizi buruk terus terjadi, membuktikan bahwa Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai dinilai tidak mampu menekan gizi buruk yang harus menjadi prioritas utama pemerintah daerah sesuai Permenkes Nomor 23/2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi.

"Wali Kota harus mengevaluasi kinerja Kadinkes dan Direktur RSU Tengku Masyur yang menyebabkan terjadinya gizi buruk dan nyawa balita penederitanya tidak tertolong," ungkap Ramadhan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai Burhanuddin belum dapat dikonfirmasi karena sedang melakukan tugas luar keluar daerah yakni Jakarta.

Terpisah, Kepala bagian Humas dan Protokoler Setdakot Tanjungbalai Nurmalini menjelaskan, Pemkot melalui Dinas Kesehatan tetap merespon dengan cepat dalam penanganan Gizi Buruk.

"Informasi yang diperoleh dari Dinkes Kota Tanjungbalai, setiap balita penderita gizi buruk sudah ditangani dan telah mendapatkan pertolongan pertama dari Puskesmas hingga dirujuk ke RSUD Tengku Mansyur," katanya.

Menurut Nurmalini, secara teknis Pemkot Tanjungbalai menghimbau dan berharap peran serta dari masyarakat untuk melaporkan jika ada permasalahan terkait Gizi Buruk dilingkungannya kepada Kepala Lingkungan, Lurah, Camat, Puskesmas setempat agar secepat mungkin mendapatkan pertolongan.

"Tidak bisa dipungkiri permasalahan gizi buruk akan terus ada. Karena itu, selain upaya pencegahan oleh dinas terkait peran aktif masyarakat khususnya orang tua diharapkan terlibat dalam mencegahnya," ujar Nurmalini.

Ditambahkan, sesuai data dihimpun dari Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai, sampai saat ini telah ditemukan 58 Balita penderita Gizi Buruk, 5 diantaranya telah meninggal dunia. Terakhir balita atas nama M.Aidil Akbar (7 bulan) meninggal dunia pada 13 Agustus 2015.***4*** (KR-YWK)

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018