Langkat (Antaranews Sumut) - Jalan menuju kawasan wisata di Kabupaten Langkat, banyak yang rusak akibatnya pengunjung enggan untuk datang sehingga kontribusi untuk peningkatan pendatan asli daerah juga dikhawatirkan berkurang.
"Ini sangat memprihatinkan padahal salah satu yang bisa mendongkrak PAD dari sektor pariwisata ini," kata Hidayat Syahputra salah seorang warga Batang Serangan, di Batang Serangan, Senin.
Seperti kawasan wisata Tangkahan di Kecamatan Batang Serangan, wisata ini sudah cukup dikenal dunia namun kondisi jalan menuju kesana sangat parah dan mengalami kerusakan, membuat wisatawan enggan untuk datang.
"Bila jalan diprbaiki tidak tertutup kemungkinan akan memberikan kontribusi besar buat peningkatan PAD Langkat," katanya.
Tidak hanya Tangkahan, juga wisata mangrove desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang, kondisi jalannya juga sama, banyak yang rusak, seakan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Langkat tidak ambil peduli dengan jalan yang rusak.
"Seharusnya Dinas Pekerjaan Umum, lebih memperhatikan jalan-jalan rusak menuju kawasan wisata untuk ditampung dalam anggaran daerah, sebab kawasan wisata akan bisa memberikan kontribusi pendapatan buat peningkatan PAD, dari pada membangun jalan lain namun minim kontribusinya," tegasnya.
Termasuk juga menuju kawasan Pulau Kampai di Kecamatan Pangkalan Susu, harus menjadi perhatian serius untuk pengembangannya minimal ada berbagai sarana dan prasana yang mendukung kawasan itu untuk dijadikan kawasan wisata laut seperti di Lombok, Bali, Ancol atau Kepulauan Seribu.
Sudah saatnya instansi terkait seperti Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pemukiman dan Tata Ruang, duduk bersama membahas apa yang harus dilakukan untuk memajukan wisata Langkat agar bisa memberikan konstribusi besar bagi penambahan PAD kita.
"Sebab terlalu sedikit PAD yang didapat selama ini sekitar Rp171 miliar saja, sementara bila sektor ini dikembangkan kemingkinan PAD bisa bertambah, sudah saatnya untuk saling mengisi guna kelanjutan dan kepentingan pembangunan di daerah ini," ujarnya,
Nurhan salah seorang warga Pangkalan Brandan menjelaskan kenapa kawasan wisata mangrove Brandan Barat bisa sekarang ini dikunjungi banyak wisatawan. Disebabkan adanya perhatian dari kalangan pengelola disana untuk terus berbenah.
Sehingga mempunyai daya tarik dan dari waktu ke waktu wisatawan kini banyak berkunjung ke kawasan wisata mangrove Lubuk Kertang Brandan Barat. Termasuk Menteri Lingkungan Hidup juga sudah berkunjung kesana melihat dari dekat kawasan itu.
Artinya bila kawasan wisata itu kelola dengan baik, jalan kesana juga mulus tidak rusak, dipastikan wisatawan banyak yang berkunjung, tentu ekonomi rakyat sekitarnya juga aakn meningkat, produksi kerajinan warga juga akan dibeli oleh wisatawan, katanya.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Ini sangat memprihatinkan padahal salah satu yang bisa mendongkrak PAD dari sektor pariwisata ini," kata Hidayat Syahputra salah seorang warga Batang Serangan, di Batang Serangan, Senin.
Seperti kawasan wisata Tangkahan di Kecamatan Batang Serangan, wisata ini sudah cukup dikenal dunia namun kondisi jalan menuju kesana sangat parah dan mengalami kerusakan, membuat wisatawan enggan untuk datang.
"Bila jalan diprbaiki tidak tertutup kemungkinan akan memberikan kontribusi besar buat peningkatan PAD Langkat," katanya.
Tidak hanya Tangkahan, juga wisata mangrove desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang, kondisi jalannya juga sama, banyak yang rusak, seakan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Langkat tidak ambil peduli dengan jalan yang rusak.
"Seharusnya Dinas Pekerjaan Umum, lebih memperhatikan jalan-jalan rusak menuju kawasan wisata untuk ditampung dalam anggaran daerah, sebab kawasan wisata akan bisa memberikan kontribusi pendapatan buat peningkatan PAD, dari pada membangun jalan lain namun minim kontribusinya," tegasnya.
Termasuk juga menuju kawasan Pulau Kampai di Kecamatan Pangkalan Susu, harus menjadi perhatian serius untuk pengembangannya minimal ada berbagai sarana dan prasana yang mendukung kawasan itu untuk dijadikan kawasan wisata laut seperti di Lombok, Bali, Ancol atau Kepulauan Seribu.
Sudah saatnya instansi terkait seperti Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pemukiman dan Tata Ruang, duduk bersama membahas apa yang harus dilakukan untuk memajukan wisata Langkat agar bisa memberikan konstribusi besar bagi penambahan PAD kita.
"Sebab terlalu sedikit PAD yang didapat selama ini sekitar Rp171 miliar saja, sementara bila sektor ini dikembangkan kemingkinan PAD bisa bertambah, sudah saatnya untuk saling mengisi guna kelanjutan dan kepentingan pembangunan di daerah ini," ujarnya,
Nurhan salah seorang warga Pangkalan Brandan menjelaskan kenapa kawasan wisata mangrove Brandan Barat bisa sekarang ini dikunjungi banyak wisatawan. Disebabkan adanya perhatian dari kalangan pengelola disana untuk terus berbenah.
Sehingga mempunyai daya tarik dan dari waktu ke waktu wisatawan kini banyak berkunjung ke kawasan wisata mangrove Lubuk Kertang Brandan Barat. Termasuk Menteri Lingkungan Hidup juga sudah berkunjung kesana melihat dari dekat kawasan itu.
Artinya bila kawasan wisata itu kelola dengan baik, jalan kesana juga mulus tidak rusak, dipastikan wisatawan banyak yang berkunjung, tentu ekonomi rakyat sekitarnya juga aakn meningkat, produksi kerajinan warga juga akan dibeli oleh wisatawan, katanya.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018