Tapteng (Antaranews Sumut)- Keberadaan tenaga kerja perempuan di PT Agincourt Resources untuk saat ini sebanyak 494 orang dari total jumlah karyawan Martabe termasuk tenaga lokal dan Kontrak sekitar 2.649 orang. Dengan tingginya jumlah tenaga kerja perempuan di tambang yang berlokasi di Batangtoru Tapanuli Selatan itu, menjadikan PT Agincourt Resources sebagai perusahaan tambang yang terbanyak mempekerjakan perempuan.

Demikian dijelaskan Senior Manager Corporate Communications PT Agincourt Resources, Katarina Siburian Hardono ketika dikonfirmasi ANTARA, Minggu.
Dijelaskan wanita beramput pendek itu, bahwa Agincourt Resources memiliki target 25 persen tenaga kerja perempuan tahun 2019. Jika hal itu sudah terwujud, maka tambang emas Martabe satu-satunya tambang di Indonesia yang memiliki tenaga kerja perempuan sampai 25 persen.

“Beberapa waktu lalu kita baru melaksanakan kegiatan bersama denga teman-teman media baik yang dari Medan, Tapanuli Tengah-Sibolga dan Tapsel serta Padangsidimpuan yang dipusatkan di Hotel Mega Permata Padangsidimpuan. Tema yang dibahas adalah terkait tantangan dan potensi penerapan inisiatif keberagaman gender di dunia pertambangan dengan mendatangkan nara sumber ibu Maria D. Andriana selaku Redaktur Senior LKBN Antara,”ungkapnya.

Ditanya apa yang menadasari sehingga PT Agincourt Resources harus merekrut tenaga kerja perempuan? Menurut Katarina, dilatarbelakangi kesadaran awal terhadap kesempatan dan komitmen yang diperlukan. Ditambah dengan banyaknya penelitian yang telah membuktikan adanya hubungan yang kuat antara kesuksesan sebuah perusahaan dengan keberagaman di dalamnya.

“Dengan keberagaman gender atau dampak gender diversity yang ada di Martabe, adanya ide yang beragam untuk pengembangan perusahaan. Demikian juga kemampuan pemecahan masalah dan peluang untuk berinovasi ditambah dengan peningkatan kwalitas karyawan. Kami meyakini keberhasilan penerapan keberangan gender akan membuat tambang emas Martabe menjadi lebih sukses,”tandasnya seraya menambahkan bahwa posisi jabtan kaum perempuan di Martabe mulai dari karyawan biasa sampai dengan level Manager.

Adanya penerapan program gender diversity di tambang emas Martabe sejak tahun 2016 lalu mendapat dukungan positif dari tenaga kerja pria yang ada di Martabe. Salah satunya Ifan Farianda selaku Superintendent Local Economic Development tambang emas Martabe. Menurutnya pihak perusahaan tidak sebatas komitmen di mulut saja, melainkan diikuti dengan program yang berjalan tentang gender diversity itu.

“Cukup bagus konsep gender diversity yang dilakukan oleh Martabe dan berbanding terbalik ditempat kerja saya dulu di salah satu tambang di Kalimantan. Saya menyambut baik dan mendukung program gender diversity ini baik mulai dari sistim perekrutannya sampai dengan posisi jabatan yang diraih oleh kaum perempuan. Demikian juga dengan hak-hak wanita dan para kaum ibu di perusahaan Martabe ini benar-benar diperhatikan perusahaan,”bebernya.

Dukungan positif terkait gender diversity juga mendapat tanggapan baik dari masyarkat sekitar Batangtoru. Salah satunya orang tua dari Vivi yang putrinya bekerja sebagai operator alat berat di Martabe. Walaupun putrinya adalah tamatan dari Akademi Perawat, namun mampu berkarya dan bekerja dengan baik sebagai driver Manhaul atau lebih dikenal dengan sebutan supir mobil truk.  


 

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018