Medan (Antaranews Sumut) - Dewan Profesor Universitas Diponegoro, Prof Dr Iryanto Widisuseno, mengatakan Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat unik, seperti yang terdapat di daerah-daerah penjuru tanah air.
"Aspek keragaman dan keunikan budaya yang menandai sifat multikultural bangsa Indonesia potensi ekonomis yang tinggi, jika segala potensi keragaman dapat dikelola dengan baik," kata Iryanto pada pertemuan dengan wartawan, di Medan, Sabtu.
Hal tersebut dikatakannya usai Rapat Kerja Majelis Dewan Guru Besar Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (MDGB PTNbh) di Universitas Sumatera Utara (USU).
Iryanto mengatakan, dengan demikian akan menambah aset kekayaan negara dan menjadi kekuatan ekonomi nasional melalui sektor pariwisata.
"Seperti yang kita saksikan di negara-negara tetangga Asia, yakni Jepang, Malaysia dan Thailand," ujarnya.
Ia menyebutkan, selama ini pengembangan dan pengelolaan potensi budaya daerah di Indonesia belum maksimal.Mengingat bahwa sumber daya alam mineral dan gas bumi semakin menipis, dalam kurun waktu pasti akan habis.
Sumber daya alam kultural tidak akan habis, potensi nilai ekonomis budaya bangsa Indonesia memiliki prospek daya saing yang kuat di tingkat dunia, karena mengandung keunikan nilai kultural yang tidak dimiliki oleh negara lain.
"Upaya pemetaan potensi ekonomi budaya daerah melalui kajian ilmiah berbasis riset budaya perlu segera dilakukan saat ini secara berkelanjutan," ucapnya.
Ia menjelaskan, riset budaya akan menghasilkan peta potensi-potensi budaya dan model atau strategi perkembangannya sektor kepariwisataan daerah.
Disamping itu, akan memperkuat eksistensi nilai keraifan lokal yang pada akhirnya dapat memperteguh jati diri dan karakter bangsa.
Penelitian budaya pada tataran konsep makro merupakan model atau strategi pendekatan budaya dalam pembangunan khususnya di sektor ekonomi.
Pendekatan budaya dalam pembangunan akan menyentuh akar permasalahan bangsa, mulai dari persoalan ekonomi, jatid diri, karakter bangsa, rasa nasionalisme melalui kecintaan pada nilai-nilai kearifan lokal.
Sasaran utama penelitian budaya adalah masyarakat daerah yang dimiliki tipologis geokrafis, demografis, dan kultural yang unik.
Model penelitian budaya sebagai strategis pemetaan potensi nilai ekonomis budaya daerah saat ini semakin urgen dalam pembangunan di Indonesia.
"Di samping memiliki tujuan ekonomis, juga meminimalisir potensi permasalahan etnisitas, seperti konflik antar etnik, agama, radikalisme, dan intoleransi yang saat ini sedang menjadi isu-isu strategis nasional," kata Guru Besa Univerisitas Diponegoro (Undip) Semarang itu.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Aspek keragaman dan keunikan budaya yang menandai sifat multikultural bangsa Indonesia potensi ekonomis yang tinggi, jika segala potensi keragaman dapat dikelola dengan baik," kata Iryanto pada pertemuan dengan wartawan, di Medan, Sabtu.
Hal tersebut dikatakannya usai Rapat Kerja Majelis Dewan Guru Besar Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (MDGB PTNbh) di Universitas Sumatera Utara (USU).
Iryanto mengatakan, dengan demikian akan menambah aset kekayaan negara dan menjadi kekuatan ekonomi nasional melalui sektor pariwisata.
"Seperti yang kita saksikan di negara-negara tetangga Asia, yakni Jepang, Malaysia dan Thailand," ujarnya.
Ia menyebutkan, selama ini pengembangan dan pengelolaan potensi budaya daerah di Indonesia belum maksimal.Mengingat bahwa sumber daya alam mineral dan gas bumi semakin menipis, dalam kurun waktu pasti akan habis.
Sumber daya alam kultural tidak akan habis, potensi nilai ekonomis budaya bangsa Indonesia memiliki prospek daya saing yang kuat di tingkat dunia, karena mengandung keunikan nilai kultural yang tidak dimiliki oleh negara lain.
"Upaya pemetaan potensi ekonomi budaya daerah melalui kajian ilmiah berbasis riset budaya perlu segera dilakukan saat ini secara berkelanjutan," ucapnya.
Ia menjelaskan, riset budaya akan menghasilkan peta potensi-potensi budaya dan model atau strategi perkembangannya sektor kepariwisataan daerah.
Disamping itu, akan memperkuat eksistensi nilai keraifan lokal yang pada akhirnya dapat memperteguh jati diri dan karakter bangsa.
Penelitian budaya pada tataran konsep makro merupakan model atau strategi pendekatan budaya dalam pembangunan khususnya di sektor ekonomi.
Pendekatan budaya dalam pembangunan akan menyentuh akar permasalahan bangsa, mulai dari persoalan ekonomi, jatid diri, karakter bangsa, rasa nasionalisme melalui kecintaan pada nilai-nilai kearifan lokal.
Sasaran utama penelitian budaya adalah masyarakat daerah yang dimiliki tipologis geokrafis, demografis, dan kultural yang unik.
Model penelitian budaya sebagai strategis pemetaan potensi nilai ekonomis budaya daerah saat ini semakin urgen dalam pembangunan di Indonesia.
"Di samping memiliki tujuan ekonomis, juga meminimalisir potensi permasalahan etnisitas, seperti konflik antar etnik, agama, radikalisme, dan intoleransi yang saat ini sedang menjadi isu-isu strategis nasional," kata Guru Besa Univerisitas Diponegoro (Undip) Semarang itu.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018