Simalungun, (Antaranews Sumut) - Tenggelamnya kapal penumpang KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba jalur penyeberangan Pelabuhan Tiga Ras Kabupaten Simalungun - Pelabuhan Simanindo Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, diklaim pertama kali terjadi.
"Setahu dan seingat saya, kapal penumpang baru ini (tahun 2018), kalau orang dan kapal cepat pernah," sebut Abdul Karim Sitio (72), warga Nagori (Desa) Tiga Ras, Kecamatan Dolok Panribuan, Jumat.
Generasi ke tujuh dari keluarganya itu juga memastikan sejak dibukanya operasional penyeberangan Tigaras-Simanindo tahun 1938, tidak pernah mendengar atau diceritakan adanya kapal tenggelam.
Menurut mantan kepala desa itu, para leluhur memperhatikan keselamatan diri dan penumpang dengan membuat alat penyeberangan yang disesuaikan kondisi alam.
"Kala itu pakai sampan dan kapal kecil yang muatan maksimal 15 orang," katanya.
Disebutkan, dalam cuaca yang sangat buruk di kawasan jalur Tiga Ras-Simanindo ketinggian ombak mencapai empat meter, bahkan di dua titik bisa terjadi pusaran air.
Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Simalungun, Ramadhani Purba mengatakan, secara keseluruhan kecelakaan kapal penumpang di Danau Toba terjadi tujuh kali.
"Untuk jalur Tiga Ras-Simanindo memang baru kali ini," katanya.
Untuk saat ini, ada enam kapal kayu yang beroperasi di jalur Tiga Ras-Simanindo dengan tiga sampai empat trip (perjalanan) per unitnya.
Pascakecelakaan, layanan penyeberangan dihentikan sementara waktu sampai proses pencarian dinyatakan berakhir. ***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Setahu dan seingat saya, kapal penumpang baru ini (tahun 2018), kalau orang dan kapal cepat pernah," sebut Abdul Karim Sitio (72), warga Nagori (Desa) Tiga Ras, Kecamatan Dolok Panribuan, Jumat.
Generasi ke tujuh dari keluarganya itu juga memastikan sejak dibukanya operasional penyeberangan Tigaras-Simanindo tahun 1938, tidak pernah mendengar atau diceritakan adanya kapal tenggelam.
Menurut mantan kepala desa itu, para leluhur memperhatikan keselamatan diri dan penumpang dengan membuat alat penyeberangan yang disesuaikan kondisi alam.
"Kala itu pakai sampan dan kapal kecil yang muatan maksimal 15 orang," katanya.
Disebutkan, dalam cuaca yang sangat buruk di kawasan jalur Tiga Ras-Simanindo ketinggian ombak mencapai empat meter, bahkan di dua titik bisa terjadi pusaran air.
Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Simalungun, Ramadhani Purba mengatakan, secara keseluruhan kecelakaan kapal penumpang di Danau Toba terjadi tujuh kali.
"Untuk jalur Tiga Ras-Simanindo memang baru kali ini," katanya.
Untuk saat ini, ada enam kapal kayu yang beroperasi di jalur Tiga Ras-Simanindo dengan tiga sampai empat trip (perjalanan) per unitnya.
Pascakecelakaan, layanan penyeberangan dihentikan sementara waktu sampai proses pencarian dinyatakan berakhir. ***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018