Tanjungbalai, (Antaranews Sumut) - Tempat karaoke yang menerima penjung kalangan pelajar bolos sekolah di Kota Tanjungbalai kembali didemo puluhan mahasiswa penggiat sosial mengatas namakan Komunitas Parlemen Jalanan (KOPAJA), Jum'at.

Aktivis KOPAJA Nazmi Hidayat Sinaga mengatakan, aksi tersebut adalah lanjutan dari aksi seminggu lalu karena pihak pengusaha tempat hiburan itu tetap beroperasi pada jam belajar anak sekolah sedang berlangsung dan larangan pelajar masuk sudah tidak terpajang di depan pintu masuk Karaoke Simpony.

"Spanduk peringatan anak sekolah dilarang masuk yang sebelumnya terpajang telah dicabut, ini membuktikan pengusaha sengaja ingin merusak mental pelajar dan dunia pendidikan," teriak Nazmi didepan pintu masuk Karaoke Sipony Jalan Ahamad Yani.

Apabila pengusaha tetap membandel tidak merubah jam operasional mulai pukul 08.00 Wib disaat jam sekolah berlangsung, maka tiap minggu KOPAJA akan melakukan aksi mendesak Pemerintah Kota Tanjungbalai menutup usaha tersebut sscara permanen.

Setelah tiga puluh menit beroasi namun tidak mendapat respon dari pengusaha mau pun pihak managemen Karaoke Simpony itu, dibawah pengawalan aparat kepolisian massa KOPAJA melakukan sweeping ke setiap ruang dan kamar dilokasi hiburan tempat pelajar yang sering kedapatan bolos sekolah.

Ketika sweeping, massa dan sejumlah wartawan hanya menemukan tiga orang karyawan perempuan. Namun ketiganya enggan bicara ketika ditanya siapa yang bertanggung jawab untuk memberikan klarifikasi atas tuntutan pengunjuk rasa.

Selanjutnya, aktivis KOPAJA melakukan orasi di depan Karaoke Keluarga (K2) Solo Baru Cafe di Jalan Gereja. Dilokasi ini suasana sempat memanas karena pengusaha mencoba kabur dan menghindar dari massa yang ingin bertemu.

Untungnya atas kesigapan polisi, keadaan kembali reda setelah pihak pengusaha berjanji/bersedia membuka usaha karaoke miliknya setelah pelajar pulang sekolah yaitu, jam 14.00 Wib dan tidak akan mengijinkan anak berseragam sekolah untuk berkaraoke.

Ketegangan diantara pengunjuk rasa dan sejumlah karyawan juga terjadi didepan Micro Cafe Karaoke Jalan Pahlawan, dimana usai Nazmi Hidayat Sinaga orasi dan mengungkapkan bahwa ada oknum Security yang coba menyuapnya agar tidak melakukan aksi.

"Kamarin ada oknum mengaku karyawan Micro yang coba menyuap saya agar tidak demo. Namun dengan tegas saya tolak karena perjuangan kami demi menyelamatkan pelajar yang moralnya sudah tergerus akibat harga karaoke murah," teriaknya.

Teriakan Nazmi tersebut membuat beberapa karyawan Micro terpancing dan hampir terjadi adu fisik dengan pengunjuk rasa. Akan tetapi gesekan tersebut dapat diatasi pihak kepolisian yang hadir melakukan pengawalan.

Putra mengaku sebagai supervisor Micro Cafe dan Karaoke membantah keras bahwa pihaknya berupaya menyuap aktivis mau pun anggota Komunitas Parlemeb Jalanan itu.

"Tidak benar ada pihak kami yang coba menyuap mereka (KOPAJA), jika memang ada dan mereka mengenal orangnya, silakan tunjuk hidung siapa karyawan tersebut," ujar Putra kepada pers.***4*** (KR-YWK)

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018