Langkat, (Antaranews Sumut) - Warga miskin di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, diperkirakan lebih kurang 40 persen dari jumlah penduduk sekitar 1.013.385 jiwa berdasarkan basic data terpadu (BDT) program bantuan sosial untuk tahun 2017.

Sekretaris Dinas Sosial Langkat Burhanuddin, di Stabat, Sabtu, mengatakan  data miskin yang ada itu dikarenakan penghasilan mereka dibawah rata-rata nasional dan berbagai faktor lainnya. Tentang data kemiskinan itu itu didapat dari desa lalu dikirimkan ke Kementerian Sosial lalu itulah mereka yang berhak menerima bantuan.

"Bantuan yang diterima itu ada yang bgerasal dari PKH, KKS Non PKH, Rastra, KIP, PBI JKN, PBI Provinsi, dan langkat Sehat," katanya.

Ia juga berharap bantuan yang diterima oleh warga itu kiranya dapat diawasi oleh seluruh elemen masyarakat yang ada di daerah ini, sembari berjalan bantuan tersebut pihaknya juga sekarang sedang melakukan verifikasi dilapangan.


"Semisal ada warga penerima bantuan ternyata penghidupannya, ekonominya, sudah berubah tentu kita akan lakukan verifikasi ulang agar warga lainnya yang ekonominya dibawah rata-rata tersebut dapat menerima bantuan," katanya.

Adapun data penerima bantuan yang disalurkan baik oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, peemrintah kabupaten Langkat melalui berbagai program tersebut terdiri dari Kartu Keluarga Sejahtera Non Program Keluarga Harapan (KKS Non PKH) sebanyak 47.590 jiwa.

Lalu Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 26.822 jiwa, termasuk juga program bantuan beras sejahtera buat warga di daerah ini sebanyak 73.847 keluarga dimana mereka menerima beras sebanyak 10 kilogram.

Termasuk program Kartu Indonesi Pintar (KIP) yang menerima sebanyak 76.608 jiwa, selain itu juga ada program Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN) 441.103 jiwa, program Penerima Bantuan Iuran (PBI) Provinsi Sumatera Utara sebanyak 19.120 jiwa dan bantuan program Langkat Sehat melalui dana APBD Langkat sebanyak 15.000 orang, katanya.

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018