Humbanghasundutan (Antaranews Sumut) - Perbaikan jaringan irigasi oleh PT Toba Pulp Lestari membebaskan ancaman gagal panen atas tanaman padi petani seluas 150 hektar di Dusun Siduambilik, Desa Sion timur II, Kecamatan Parlilitan, Humbanghasundutan.
"Saat mengetahui jaringan irigasi di Desa Sion Timur II mengalami kerusakan dan berpotensi menimbulkan gagal panen padi, kita langsung bergerak untuk memperbaikinya," terang Makmur Simamora, Humas PT TPL estate Tele, Kamis.
Disebutkan, perbaikan atas jaringan irigasi sepanjang 150 meter pada 5 titik dengan total biaya Rp.100 juta yang disalurkan perusahaan sebagai bentuk kepedulian akan kehidupan masyarakat sekitar, mampu melancarkan pengairan atas lahan pertanian yang dimiliki oleh sejumlah 193 kepala keluarga di wilayah itu.
"Sudah menjadi komitmen perusahaan untuk memperbaiki jaringan irigasi tersebut agar persawahan yang menjadi mata pencaharian utama masyarakat desa tidak terganggu," sebutnya.
Lakon TPL dalam menyelamatkan lahan pertanian masyarakat tersebut mendapatkan apresiasi langsung dari Julintor Sitohang, Kepala Desa Sion Timur II di sela acara penyerahan bantuan perbaikan jaringan irigasi dimaksud.
"Terimakasih untuk PT TPL yang begitu perhatian kepada warga desa kami. Ini bukanlah yang pertama kalinya, perhatian perusahaan untuk warga Sion Timur II sangat dirasakan seluruh warga. Sukses terus untuk TPL," ujarnya.
Diungkapkannya, kerusakan jaringan irigasi yang disebabkan longsor beberapa tahun yang lalu, telah mengakibatkan terganggunya pengairan dari sumber mata air Aek Sibiahat yang terletak 15 km dari desa.
"Longsor menyebabkan saluran irigasi mengalami kebocoran. Imbasnya, debit air menjadi sangat kecil dan tidak cukup untuk mengairi areal persawahan," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Saat mengetahui jaringan irigasi di Desa Sion Timur II mengalami kerusakan dan berpotensi menimbulkan gagal panen padi, kita langsung bergerak untuk memperbaikinya," terang Makmur Simamora, Humas PT TPL estate Tele, Kamis.
Disebutkan, perbaikan atas jaringan irigasi sepanjang 150 meter pada 5 titik dengan total biaya Rp.100 juta yang disalurkan perusahaan sebagai bentuk kepedulian akan kehidupan masyarakat sekitar, mampu melancarkan pengairan atas lahan pertanian yang dimiliki oleh sejumlah 193 kepala keluarga di wilayah itu.
"Sudah menjadi komitmen perusahaan untuk memperbaiki jaringan irigasi tersebut agar persawahan yang menjadi mata pencaharian utama masyarakat desa tidak terganggu," sebutnya.
Lakon TPL dalam menyelamatkan lahan pertanian masyarakat tersebut mendapatkan apresiasi langsung dari Julintor Sitohang, Kepala Desa Sion Timur II di sela acara penyerahan bantuan perbaikan jaringan irigasi dimaksud.
"Terimakasih untuk PT TPL yang begitu perhatian kepada warga desa kami. Ini bukanlah yang pertama kalinya, perhatian perusahaan untuk warga Sion Timur II sangat dirasakan seluruh warga. Sukses terus untuk TPL," ujarnya.
Diungkapkannya, kerusakan jaringan irigasi yang disebabkan longsor beberapa tahun yang lalu, telah mengakibatkan terganggunya pengairan dari sumber mata air Aek Sibiahat yang terletak 15 km dari desa.
"Longsor menyebabkan saluran irigasi mengalami kebocoran. Imbasnya, debit air menjadi sangat kecil dan tidak cukup untuk mengairi areal persawahan," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018