Aekkanopan (Antaranews Sumut) - Saat ini berapa jumlah tenaga kerja (naker) yang bekerja di perusahaan-perusahaan yang ada di Labuhanbatu Utara tidak diketahui secara detail. Pasalnya, kewajiban melaporkan naker oleh perusahaan sudah diambil alih provinsi.

Hal itu dikatakan Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan dan Perindustrian (Disnakerin) Labura Jimmy Maulana SSTP MSi didampingi Kabid Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja (PPTK) Hendra Syahputra SH MH, Senin. 

"Jadi perusahaan tidak lagi melaporkan berapa jumlah tenaga kerja mereka kepada kita, karena sudah diambil alih provinsi," katanya. Data angkatan kerja dengan rentang usia 15-65 tahun yang ada di dinas itu saat ini adalah data yang dihimpun pada Tahun 2016.

Berdasarkan data itu terdapat 171.828 angkatan kerja di Labura. Dari jumlah itu 13.044 diantaranya menganggur. Kecamatan terbanyak penganggurannya adalah Kualuhhulu dengan 3.465 angkatan kerja. Yang paling sedikit Kualuhleidong yaitu 1.145 orang.

"Jumlah pengangguran pada tahun 2016 13.044 orang pada usia kerja yaitu 15 - 65 tahun. Untuk 2016 didata pada 2017, sedangkan untuk tahun 2017, akan didata pada tahun 2018 ini yaitu pada triwulan kedua atau April mendatang," katanya.

Hendra menambahkan, tingginya angka pengangguran karena kurangnya keterampilan. Karenanya Disnakerin Labura telah melakukan pelatihan keterampilan kepada warga Labura yang menganggur.

"Untuk meningkatkan keterampilan, pada tahun 2017 telah diadakan pelatihan mobile training unit (MTU) bersama Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) yang diikuti 96 orang. Diantara syarat menjadi peserta pelatihan adalah pengangguran," kata Hendra.

Sebelumnya, Disnakerin Labura juga melaksanakan sosialisasi pemagangan di luar negeri serta program pemagangan ke Jepang pada 2017 lalu. Tahun ini Labura akan memberangkatkan 1 orang ke Jepang untuk magang di negeri matahari terbit itu.

Pewarta: Sukardi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018