Kotapinang (Antaranews Sumut) - Sejumlah warga mengkritisi pembelian satu unit kendaraan Colt Diesel bekas yang dilakukan Badan Usaha Milik Desa BUMDes Pekan Tolan Sejahtera pada tahun anggaran 2017.
"Kami menyayangkan BUMDes membeli truk yang rencananya digunakan untuk mengangkut tandan buah segar kelapa sawit dan tanah dengan cara sewa," kata Khairul Mubarik, warga setempat kepada wartawan, Sabtu di Kotapinang.
Menurut warga, selain tidak menjadi prioritas usaha desa, pembelian truk tersebut juga tidak memberi keuntungan terhadap BUMDes yang seluruh modal usahanya justru bersumber dari APBDes.
Mereka menyarankan BUMDes memilih jenis usaha lain yang lebih menjanjikan dan mengoptimalkan program pemberdayaan ekonomi warga dalam memanfaatkan potensi alam setempat.
Baca juga: ADD Labusel turun Rp700 juta
Menurutnya, pembelian truk sangat tidak efisien dan berpotensi merugikan keuangan desa.
"Sampai sekarang sebagian besar masyarakat juga tidak tahu apa nama BUMDes tersebut dan di mana kantornya," katanya.
Kepala Desa Pekan Tolan, Replin M Nasution yang dikonfirmasi tidak menampik informasi itu.
Menurutnya, kendaraan tersebut dibeli BUMDes Sejahtera seharga Rp160 juta beberapa hari lalu.
"Kesertaan modal desa terhadap BUMDes Rp215 juta, untuk pembelian truk dialokasikan Rp160 juta," katanya.
Dia menjelaskan, pembelian truk tersebut tidak menyalahi aturan, karena transportasi merupakan salah satu usaha prioritas desa.
Pihaknya berencana mengunakan kendaraan keluaran tahun 2008 itu untuk mengangkut tanah pada proyek penimbunan jalur kereta api dengan cara sewa.
Sementara sisa dana yang dimiliki BUMDes akan dipergunakan untuk unit usaha lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018