Medan, 14/12 (Antara) - Bank Indonesia atau BI memprediksi pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada 2018 bisa mencapai 5,0 - 5,4 persen dari tahun 2017 yang diperkirakanan di kisaran 5 persen lebih juga.
"Ekonomi yang semakin membaik di Sumut pada 2018 itu diperkirakan antara lain didorong dari peningkatan perekonomian di sektor pariwisata dan meningkatnya ekspor produk jadi," ujar Kepala Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut, Arief Budi Santoso di Medan, Kamis.
Dia mengatakan itu pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017 yang dihadiri Gubernur Sumut HT Erry Nuradi, para bupati/wali kota, pengusaha dan pengurus dan anggota berbagai asosiasi.
Menurut Arief, pertumbuhan ekonomi Sumut di 2017 hingga triwulan III lebih baik dari periode sama 2016.
Pada triwulan III 2017, pertumbuhan ekonomi Sumut secara "year on year` tumbuh sebesar 5,21 persen dar 5,11 persen pada triwulan sebelumnya.
"Walau masih lebih rendah dari kawasan Jawa yang tercatat 5,85 persen, pertumbuhan ekonomi Sumut di 2017 tersebut berada di atas pertumbuhan di kawasan Sumatera yang tercatat 4,43 persen secara "year on year`," katanya.
Dia menjelaskan, perekonomian Sumut yang membaik di 2017 itu didukung oleh perbaikan di sisi eksternal dan masih kuatnya permintaan domestik.
Dari sisi eksternal, ekspor mengalami peningkatan ditopang oleh ekspor yang meningkat dan mendorong naiknya harga komoditas.
Gubernur Sumut HT Erry Nuradi menyebutkan, membaiknya perekonomia Sumut itu membanggakan.
Apalagi, kata dia, besaran inflasi hingga November juga bisa dikendalikan atau menjadi 2,68 persen secara "year on year" dari 7,65 persen di November 2016.
"Ke depannya Pemprov Sumut akan terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya semakin berusaha mengendalikan inflasi," kata Erry.
Erry meminta semua terkait untuk ikut membantu mendorong pertumbuaan ekonomi dan menekan inflasi di 2018, apalagi di tahun itu mulai dirasakan agenda politik 2019.
"Mari semua saling menjaga diri sehingga Sumut tetap aman dan pertumbuhan perekonomian jadi lebih baik," ujar Erry.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017
"Ekonomi yang semakin membaik di Sumut pada 2018 itu diperkirakan antara lain didorong dari peningkatan perekonomian di sektor pariwisata dan meningkatnya ekspor produk jadi," ujar Kepala Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut, Arief Budi Santoso di Medan, Kamis.
Dia mengatakan itu pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017 yang dihadiri Gubernur Sumut HT Erry Nuradi, para bupati/wali kota, pengusaha dan pengurus dan anggota berbagai asosiasi.
Menurut Arief, pertumbuhan ekonomi Sumut di 2017 hingga triwulan III lebih baik dari periode sama 2016.
Pada triwulan III 2017, pertumbuhan ekonomi Sumut secara "year on year` tumbuh sebesar 5,21 persen dar 5,11 persen pada triwulan sebelumnya.
"Walau masih lebih rendah dari kawasan Jawa yang tercatat 5,85 persen, pertumbuhan ekonomi Sumut di 2017 tersebut berada di atas pertumbuhan di kawasan Sumatera yang tercatat 4,43 persen secara "year on year`," katanya.
Dia menjelaskan, perekonomian Sumut yang membaik di 2017 itu didukung oleh perbaikan di sisi eksternal dan masih kuatnya permintaan domestik.
Dari sisi eksternal, ekspor mengalami peningkatan ditopang oleh ekspor yang meningkat dan mendorong naiknya harga komoditas.
Gubernur Sumut HT Erry Nuradi menyebutkan, membaiknya perekonomia Sumut itu membanggakan.
Apalagi, kata dia, besaran inflasi hingga November juga bisa dikendalikan atau menjadi 2,68 persen secara "year on year" dari 7,65 persen di November 2016.
"Ke depannya Pemprov Sumut akan terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya semakin berusaha mengendalikan inflasi," kata Erry.
Erry meminta semua terkait untuk ikut membantu mendorong pertumbuaan ekonomi dan menekan inflasi di 2018, apalagi di tahun itu mulai dirasakan agenda politik 2019.
"Mari semua saling menjaga diri sehingga Sumut tetap aman dan pertumbuhan perekonomian jadi lebih baik," ujar Erry.***3***
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017