Kotapinang, 13/11 (Antarasumut) – Seorang bayi lima tahun (Balita) bernama Aina Muslima Harahap, 4 warga Dusun Gelanggang, Desa Hadundung, Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, tewas dengan tubuh membiru setelah kakinya digigit ular berbisa.
Informasi yang diperoleh dari nenek korban, Adam Harahap, Senin ketika dihubungi menjelaskan, kejadian berawal ketika cucu pertamanya dari pasangan Musa Harahap dan Damra Hairani ini lagi istirahat sambil nonton televisi bersama keluarga sekira jam 18.30 WIB, sambil menggoyang-goyangkan kaki.
Diduga, ular yang telah bersembunyi di dalam rumah yang berdekatan dengan areal perkebunan kelapa sawit itu terusik dengan goyangan kaki, lantas menggigit jari kaki bocah manis itu hingga berdarah.
Meski sempat dilarikan ke Klinik Ratna. Namun nyawa Aina tidak dapat terselamatkan. "Kami sudah berusaha menolong cucu kami, tetapi apa daya belum sampai klinik, cucu kami sudah meninggal dunia, dan almarhumah Aini sudah dikebumikan, pada Minggu (12/11) dipemakaman Dusun Gelanggang," ujar Adam dengan lirih.
Dikatakan, beberapa hari sebelum kejadian itu keluarga korban pernah melihat ular berbisa jenis kobra berkeliaran di sekitar halaman rumahnya. Meski sempat dicari, ular berbisa itu tidak ditemukan.
"Dua hari sebelumnya keluarga korban melihat ular itu melintas, namun saat dicari, tidak ditemukan lagi. Diduga ular tersebut bersembunyi d dalam rumah yang terbuat dari papan," kata Ma’ad warga sekitar.
Kini jenazah korban telah dimakamkan. Sementara, sejumlah warga bergotongroyong untuk mencari ular berbisa yang telah memakan korban itu agar tidak menimbulkan korban berikutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017
Informasi yang diperoleh dari nenek korban, Adam Harahap, Senin ketika dihubungi menjelaskan, kejadian berawal ketika cucu pertamanya dari pasangan Musa Harahap dan Damra Hairani ini lagi istirahat sambil nonton televisi bersama keluarga sekira jam 18.30 WIB, sambil menggoyang-goyangkan kaki.
Diduga, ular yang telah bersembunyi di dalam rumah yang berdekatan dengan areal perkebunan kelapa sawit itu terusik dengan goyangan kaki, lantas menggigit jari kaki bocah manis itu hingga berdarah.
Meski sempat dilarikan ke Klinik Ratna. Namun nyawa Aina tidak dapat terselamatkan. "Kami sudah berusaha menolong cucu kami, tetapi apa daya belum sampai klinik, cucu kami sudah meninggal dunia, dan almarhumah Aini sudah dikebumikan, pada Minggu (12/11) dipemakaman Dusun Gelanggang," ujar Adam dengan lirih.
Dikatakan, beberapa hari sebelum kejadian itu keluarga korban pernah melihat ular berbisa jenis kobra berkeliaran di sekitar halaman rumahnya. Meski sempat dicari, ular berbisa itu tidak ditemukan.
"Dua hari sebelumnya keluarga korban melihat ular itu melintas, namun saat dicari, tidak ditemukan lagi. Diduga ular tersebut bersembunyi d dalam rumah yang terbuat dari papan," kata Ma’ad warga sekitar.
Kini jenazah korban telah dimakamkan. Sementara, sejumlah warga bergotongroyong untuk mencari ular berbisa yang telah memakan korban itu agar tidak menimbulkan korban berikutnya.
"Warga masih terus melakukan pencarian ular berbisa itu, jangan sampai menimbulkan korban lainnya," kata Ma’ad.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017