Sipirok,7/11(Antarasumut)-Sebanyak 16 siswa Pesantren Darul Mursyid (PDM), Kecamatan SD. Hole, Kabupaten Tapanuli Selatan study tour ke negara jiran Malaysia.
"Tujuannya utama kunjungan ke Universitas Sains Malaysia (USM)," kata Husnil Walad kepala Madrasah Aliyah PDM/ ketua Rombongan dalam siaran tertulisnya diterima Antara, di Sipirok, Selasa.
Dia mengatakan selain menambah wawasan dan bisa diaplikasikan nantinya di daerah, study tour trip 2 (3-9/11) itu ke Malaysia sekaligus dalam rangka refreshing.
"Dengan pembelajaran non formal, siswa bisa melihat langsung sarana prasarana pendidikan di USM, dengan harapan siswa dapat termotivasi melanjutkan pendidikannya di luar negeri,"sebutnya.
Kegiatan seperti itu sebutnya, rutin PDM laksanakan setiap tahunnya, apalagi Direktur PDM Jafar Syahbuddin Ritonga juga alumni S3 USM.
Alasan sudah 7 tahun rutin melakukan study tour ke Malaysia, mengingat pendidikan malaysia sudah lebih unggul dari kita, disamping sarana transfortasi dan lainnya.
"Kita bisa mencontoh soal tingkat keamanan, ketertiban, kebersihan dan mental orang malaysia yang relatif lebih maju pola berfikirnya dibanding kita khususnya di daerah," ungkap salah seorang siswa Demaral Baihaki Siregar.
Saat mengunjungi komplek kantor pemerintahan Putera Jaya, dimana fasilitas dan pelayanan umum, dan lalu lintas sangat tertib, nyaris klakson kenderaan tidak terdengan sama sekali.,"itu perlu dicontoh,"tambah Demaral.
Kegiatan itu sendiri diinisiasi Jafar Syahbudin Ritonga, DBA sebagai Direktur PDM, turut serta dalam rombongan disamping tenaga didik yang berjumlah 16 orang juga turut 8 orang pendamping (guru dan staf).
Menurut Jafar, kita (Indonesia) harus akui dalam berbagai bidang kita telah tertinggal dari negara Malaysia, terutama pembangunan infrastruktur dan mental warganya. Padahal katanya kita lebih duluan merdeka.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017
"Tujuannya utama kunjungan ke Universitas Sains Malaysia (USM)," kata Husnil Walad kepala Madrasah Aliyah PDM/ ketua Rombongan dalam siaran tertulisnya diterima Antara, di Sipirok, Selasa.
Dia mengatakan selain menambah wawasan dan bisa diaplikasikan nantinya di daerah, study tour trip 2 (3-9/11) itu ke Malaysia sekaligus dalam rangka refreshing.
"Dengan pembelajaran non formal, siswa bisa melihat langsung sarana prasarana pendidikan di USM, dengan harapan siswa dapat termotivasi melanjutkan pendidikannya di luar negeri,"sebutnya.
Kegiatan seperti itu sebutnya, rutin PDM laksanakan setiap tahunnya, apalagi Direktur PDM Jafar Syahbuddin Ritonga juga alumni S3 USM.
Alasan sudah 7 tahun rutin melakukan study tour ke Malaysia, mengingat pendidikan malaysia sudah lebih unggul dari kita, disamping sarana transfortasi dan lainnya.
"Kita bisa mencontoh soal tingkat keamanan, ketertiban, kebersihan dan mental orang malaysia yang relatif lebih maju pola berfikirnya dibanding kita khususnya di daerah," ungkap salah seorang siswa Demaral Baihaki Siregar.
Saat mengunjungi komplek kantor pemerintahan Putera Jaya, dimana fasilitas dan pelayanan umum, dan lalu lintas sangat tertib, nyaris klakson kenderaan tidak terdengan sama sekali.,"itu perlu dicontoh,"tambah Demaral.
Kegiatan itu sendiri diinisiasi Jafar Syahbudin Ritonga, DBA sebagai Direktur PDM, turut serta dalam rombongan disamping tenaga didik yang berjumlah 16 orang juga turut 8 orang pendamping (guru dan staf).
Menurut Jafar, kita (Indonesia) harus akui dalam berbagai bidang kita telah tertinggal dari negara Malaysia, terutama pembangunan infrastruktur dan mental warganya. Padahal katanya kita lebih duluan merdeka.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017