Kotapinang, 24/10 (Antarasumut) - Rencana pembangunan bandar udara di Kabupaten Labuhanbatu Selatan mulai diprogramkan dengan sosialisasikan kepada masyarakat di Convention Hall Hotel Sudi Mampir, Kotapinang, Senin.
Kegiatan yang dibuka Bupati, Wildan Aswan Tanjung di dampingi Sekdakab Zulkifli dan para pimpinan OPD menghadirkan Sekretaris Bappeda Provsu Munir Tanjung dan Kepala Kantor Otoritas Bandara Kelas I Wilayah II Sumbagut yang diwakili Sigit Yuda.
Bupati pada kegiatan itu mengatakan, transportasi udara memiliki peran strategis, khususnya dalam mendukung ekonomi dan transportasi, apa lagi Kab. Labusel merupakan pintu masuk ke Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Riau, dan Provinsi Sumatera Barat.
Untuk mendukung kelancaran rencana itu, sejumlah tahapan sudah dilaksanakan, seperti studi kelayakan, koordinasi dan konsultasi, survey pengkajian, pengadministrasian tanah, pengajuan permohonan, pembentukan tim percepatan, dan sejalan dengan Kemenhub No. 20 tahun 2016, usulan ini pun telah diterima oleh Pemprovsu, sesuai Perda Provsu No. 2 tahun 2017 tentang RTRW tahun 2017.
Wildan sangat optimis pembangunan bandara dapat terwujud, jika terjalin kerja sama baik dari semua pihak. Menurutnya, pada APBD-Perubahan 2017 akan dialokasikan anggaran untuk melakukan sejumlah kajian dan APBD 2018 akan dianggarkan biaya pembebasan lahan.
Para pimpinan OPD dan tim agar mendukung upaya percepatan serta mengambil langkah strategis yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kepada warga, khususnya pemilik lahan yang direncanakan sebagai lokasi bandara.
"Terima kasih atas dukungannya. Tanpa dukungan tersebut, kami tidak dapat menindaklanjuti rencana ini dan berharap rencana pembangunan bandara tersebut dapat terwujud," kata Wildan.
Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Labusel, Batara Rival Harahap menjelaskan, lahan rencana pembangunan bandara sudah dipersiapkan seluas 236 hektare di Kec. Sungaikanan, yakni mulai dari Lingkungan Martopotan Kel. Langgapayung hingga Dusun Rantau Jior Desa Hajoran.
Menurutnya, masyarakat setempat pun sudah setuju dan telah membuat pernyataan terkait persetujuan itu. "Survey sudah dilakukan beberapa kali dan kawasan yang direncanakan ini juga tidak menyalahi RTRW provinsi," katanya.
Sekretaris Bappeda Provsu, Munir Tanjung dalam paparannya mengatakan, pembangunan bandara akan berdampak signifikan terhadap pembangunan ekonomi.
Dia mencontohkan lokasi bandara KNIA yang dulunya merupakan kawasan pinggiran, kini menjadi wilayah ekonomi strategis. "Saya yakin, jika bandara ini terwujud, maka akan signifikan terhadap pembangunan ekonomi di Kec. Sungaikanan dan umumnya di Kab. Labusel," katanya.
Sementara itu Sigit Yuda dalam paparannya lebih banyak membahas mengenai hal-hal teknis mengenai rencana pembangunan bandara. Dia pun sangat mengapresiasi dengan semangat dan kegigihan Pemkab Labusel dalam upaya percepatan pembangunan bandara tersebut.
---
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017