Kotapinang, 23/10 (Antarasumut) - Sejumlah wilayah di Kabupaten Labuhanbatu Selatan masih kesulitan untuk mendapatkan elpiji bersubsidi kemasan 3 Kilogram hingga saat ini. Mereka berharap pangkalan gas nakal diberikan sanksi tegas.
"Semestinya pemerintah hadir saat seperti ini. Sudah sebulan ini elpiji 3 Kg sulit didapatkan di desa kami. Kalau pun pasokan tiba di pangkalan, hanya dalam hitungan menit sudah habis," kata Hermanto, warga Dusun I, Desa Telukpanji IV, Kec. Kampungrakyat, Senin.
Dia menuturkan, semestinya kuota elppiji bersubsidi mencukupi, jika penjualannya tepat sasaran. Namun dia menduga terjadi kecurangan, sehingga terjadi kelangkaan dan menyebabkan melambungnya harga melebihi HET.
"Saya mencari ke beberapa warung penjual, kosong. Biasaya di setiap warung penjual tersedia. Katanya sudah beberapa hari tidak mendapat pasokan," katanya.
Dia berharap pemerintah daerah menindak tegas pangkalan nakal.
Keluhan serupa diutarakan Hasby Juadi warga Dusun Simpang Empat, Desa Aek Batu, Kec. Torgamba. Warga bersama camat setempat mendatangi salah satu pangkalan di Cikampak dan menemukan elipiji 3 Kg tersebut disimpan.
Namun setelah camat datang bersama warga, ternyata stok masin ada. Kami berharap Pemkab segera mengevaluasi izin seluruh pangkalan yang ada di Kab. Labusel.
"Awalnya ketika warga membeli katanya sudah habis. Apa lagi Pemkab sudah melakukan pemerataan jumlah pangkalan, kenapa masih terjadi kelangkaan," katanya.
Sementara, Kabag Administrasi Perekonomian Setdakab Labusel, Ali Siregar yang dikonfirmasi mengaku, Pemkab sudah merencanakan operasi pasar di sejumlah wilayah.
Pihaknya akan menindak tegas pangkalan yang nekat menyelewengkan elpiji 3 Kg.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017