Kotapinang, 6/10 (Antarasumut) - Kelangkaan gas elpiji bersubsidi kemasan 3 Kg di berbagai wilayah di Kabupaten Labuhanbatu Selatan masih terjadi. Kalaupun ada, warga terpaksa membeli dengan harga jauh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET).

Irpan Ripai, warga Jln. Kampung Baru II, Kel. Kotapinang, Kec. Kotapinang kepada wartawan, Jumat mengatakan, kondisi ini sudah dirasakan masyarakat selama sebulan terakhir. 

Menurutnya, beberapa pangkalan yang ada di Kec. Kotapinang selalu mengalami kekosongan elpiji 3 Kg.
"Sekarang ini elpiji dibanderol pedagang Rp28 ribu. Padahal HET hanya Rp16 ribu. Kami berharap agar pemerintah turun tangan, sehingga masyakat tidak terbebani," katanya.

Hal senada dikeluhkan Parlaungan Hasibuan, warga Lingkungan Bedagai, Kel. Kotapinang. Menurutnya, kini masyarakat merasa kesulitan akibat kelangkaan elpiji tersebut. Bahkan sebagai masyarakat sudah mulai beralih menggunakan kompor minyak dan kayu bakar.

Kabag Administrasi Perekonomian Setdakab Labusel, M. Ali Siregar yang dikonfirmasi tidak menampik informasi tersebut. Namun dia mengaku belum tahu apa penyebab kelangkaan tersebut.

Pihaknya segera berkoordinasi dengan Pertamina terkait masalah ini. "Kami sudah koordinasi dengan pangkalan, menurut mereka pasokannya memang berkurang. Saya juga mengimbau agar pengusaha pangkalan maupun kios agar tidak menjual elpiji jauh melebihi HET," katanya.

Pewarta: Kurnia

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017