Panyabungan, 1/10 (Antarasumut) – Setelah sebelumnya sukses  mementaskan drama “Multuli” kini Sanggar Seni “Djeges Art” kembali mementaskan drama musikal “ Sibaroar Raja Nasakti” di gedung serba guna, Aek Godang, Panyabungan, Sabtu.

Pementasan drama yang dilaksanakan oleh lembaga  ini merupakan kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dalam program Bantuan Fasilitasi Kegiatan Kesenian tahun 2017.

“ Pada awal bulan Mei yang lalu kita  mendapat tawaran kerja sama pementasan seni berbudaya daerah bersama Kemendikbud. Penetapan itu setelah Kemendikbud mempertimbangkan dedikasi Sanggar Seni “Djeges Art” yang dinilai selama ini getol dalam  memajukan kebudayaan Mandailing Natal,” kata pimpinan sanggar Djeges Art, Askolani Nasution.

Ia mengatakan, “Sanggar Seni “Djeges Art” terpilih diantara 90 sanggar seni yang tersebar di seluruh Indonesia untuk program tersebut. Penetapan ini dilakukan  Kemendikbud karena lembaga ini dinilai  profesionalisme, urgensitas, dan keberlanjutan karya seni dalam beberapa tahun terakhir.


Dalam drama ini yang mengisahkan perjalanan hidup tokoh Sibaroar, nenek moyang marga Nasution ini diceritakan bahwa ketika Raja Pulungan berburu di hutan, mereka dan hulu balang menemukan bayi Sibaroar. Bayi itu kemudian di bawa ke istana dan diasuh oleh inang pengasuhnya, Saua.

Ketika Raja Pulungan mendirikan Sopo Godang, Sibaroar diniatkan sebagai tumbal. Tetapi malah anak raja pulungan yang tidak sengaja menjadi tumbal. Kesalahan itu membuat Raja Pulungan amat gusar. Ia kemudian mengerahkan pasukan untuk membunuh Sibaroar. Tapi Saua segera malarikan Sibaroar dan menyelamatkannya. Sibaroar akhirnya tumbuh menjadi pemuda yang sakti dan mendirikan Kerajaan Nasution.

Kisah Sibaroar diangkat dari cerita yang tertulis dalam kitab “Sibulus-Bulus Sirumbuk-rumbuk” yang ditulis oleh Willem Iskander dan terbit tahun 1872. Versi ini kemudian ditelaah alurnya oleh Forum Pelestarian dan Pengembangan Adat dan Budaya Mandailing Natal, untuk memastikan semuanya telah sesuai dengan ketentuan.

Pada drama ini dibagi atas beberapa babak dengan durasi sekitar satu jam. Diperankan oleh Ika Desika Dahlan Hasan Nasution, Rifky Alfaris Paradana Pulungan, Siti Halimah, Kurniawan Sandy Pulungan, Siti Rodimah, Ervin Nasution, Nenny Juliani Rahmad, Sahroni Azis, Dzikri Alfaiz Padwananda Pulungan, Muhammad Solih Nasution, Satria Wira Pulungan, Rosadi Pulungan, Haris Rangkuti, Muhammad Iqbal, Fadhli Husein Lubis, Dina Efriani, Elma Riska, Apriani, dan Addini Hodayati. Drama ini segera menuai tepuk tangan karena daya tarik penampilannya.

Pewarta: Holik

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017