Tanjungbalai, Sumut, 11/9 (Antara) - DPRD Kota Tanjungbalai terus menyoroti kinerja PDAM Tirta Kualo karena Badan Usaha Milik Daerah tersebut dinilai tidak mampu memberikan perubahan dalam pelayanan.

Sorotan itu terungkap dalam rapat paripurna DPRD Tanjungbalai agenda pandangan umum fraksi atas nota pengantar ranperda tentang LKPj APBD tahun anggaran 2017, Senin.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Tanjungbalai Herna Veva mengatakan, persoalan air bersih masih menjadi masalah dan dikeluhkan pelanggan. Baik terkait kualitas, distribusi, mau pun beban rekening yang tak menentu.

"Kinerja PDAM Tirta Kualo dinilai buruk. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi terhadap kompetensi direktur dalam memimpin BUMD ini," ujar Herna Veva.

Hal senada juga diungkapkan Sekretaris Fraksi Demokrat-Nasional Sofiya Zahra yang menyatakan warga selaku pelanggan sangat resah terhadap kualitas air bersih yang didistribusikan karena tidak layak untuk dikonsumsi.


Karena itu pemerintah daerah harus tanggap dengan keluhan warga yang menginginkan perubahan di tubuh PDAM, terutama dalam pengolahan dan pendistribusian air yang dianggap tidak profesional.


"Pemkot dalam hal ini saudara Wali Kota Tanjungbalai hendaknya respon terhadap persoalan air bersih yang tidak kunjung teratasi dan meresahkan," ujar Sofiya.


Demikian juga disampaikan Ketua Fraksi Hanura Hj Nessy Ariyani yang menyesalkan kinerja direktur PDAM mau pun Badan Pengawas yang dianggap tidak mampu mengatasi berbagai keluhan pelanggan.


Menurut dia, akibat dikelola orang yang tidak kompeten dan badan pengawas tidak profesional menyebabkan PDAM dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.


Karena itu, kata Nessy, Wali Kota harus peka terhadap keinginan warga atas ketersediaan air bersih yang begitu penting dalam kebutuhan sehari-hari. ***4***


(T.KR-YWK/C/I023/I023) 11-09-2017 17:27:16

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017