Kabanjahe, Sumut, 5/8 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Karo tidak menemukan adanya penambahan jumlah pengungsi terkait meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung dalam beberapa hari terakhir.

"Jumlahnya masih sama seperti sebelumnya," kata Bupati Karo Terkelin Brahama di Kabanjahe, Sabtu.

Melalui peranan Badan Penanggukangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, pihaknya menempatkan pengungsi erupsi Gunung Sinabung tersebut di delapan lokasi.

Namun lokasi pengungsian itu sering terlihat sepi pada siang hari karena banyak yang bekerja dan bercocok tanam, serta baru kembali ketika malam hari.

 Kepala BPBD Karo Martin Sitepu mengatakan, dari pendataan yang dilakukan, pengungsi erupsi Gunung Sinabung tetap berjumlah 2.101 KK atau 7.270 jiwa yang berasal dari delapan desa dan satu dusun.

Sebanyak 995 pengungsi (306 KK) yang berasal dari Desa Tiga Pancur ditempatkan di Paroki Gereja Katolik Kabanjahe, dan 1.243 pengungsi (350 KK) asal Desa Sukanalu ditempatkan di Gedung Serbaguna KNPI Kabanjahe.

Setelah itu, 293 pengungsi (81 KK) dari Desa Pintu Besi ditempatkan di Gedung GBKP Ndokum Siroga dan 1.349 pengungsi (435 KK) dari Desa Sigarang-garang ditempatkan di Gedung GBKP Simpang Empat Kabanjahe.

Kemudian, 674 pengungsi (192 KK) dari Desa Jeraya ditempatkan di Gedung Jeruk Surbakti dan 1.238 pengungsi (302 KK) dari Desa Kuta Gugung dan dusun Lau Kawar ditempatkan di Jambur Korpri Karo.

 Sedangkan 937 pengungsi (273 KK) dari Desa Mardinding dan 541 pengungsi (162 KK) dari Desa Kuta Tengah ditempatkan di GPdI Ndokum Siroga.

BPBD sedang menyiapkan lokasi hunian sementara untuk menampung para pengungsi tersebut di tempat yang lebih layak.

Pewarta: Irwan Arfa

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017