Panyabungan, 17/7 (Antarasumut) – Pembangunan bandara Bukit Malintang kecamatan Bukit Malintang kabupaten Mandailing Natal direncanakan pembangunannya akan dimulai pada tahun 2018 yang akan datang. Bandara yang direncanakan untuk pesawat berbadan lebar sekelas Boeing ini nantinya akan memiliki Run Way sepanjang 2,5 Kilometer dan sudah memiliki standard untuk pesawat berbadan lebar. Kepala Dinas Perhubungan Mandailing Natal, Hendra Adi Saputra menjawab ANTARA, Senin mengatakan, bandara yang memiliki lahan pendukung seluas 100,49 hektar tersebut sudah dalam tahap proses pembebasan lahan dari masyarakat dan pihak provinsi. “Setelah proses pembebasannya nanti selesai dari para pemilik lahan baru nanti diserahkan ke KJPP untuk menilai harga tanah tersebut dan kemudian untuk dilakukan penyerahan hasilnya yang setelah itu baru dilakukan pembangunannya,” katanya. Lahan yang dipergunakan untuk sarana pendukung bandara ini nantinya terdiri dari lahan milik provinsi seluas 24,87 hektar dan lahan warga masyarakat seluas 75,62 hektar. “Lahan milik provinsi sudah dihibahkan dan lahan sisanya masih dalam proses pembebasan ganti rugi,” ujarnya. Ia mengatakan, untuk pembebasan lahan ini nantinya dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari Bpn kabupaten/kota yang setelah mendapat penunjukan dari Bpn Kanwil serta Dinas Pertanahan kabupaten dan Skpd yang terkait dengan dengan hal tersebut sesuai dengan undang-undang nomor 2 tahun 2012. Disebutkannya, dana pembangunan bandara ini sudah masuk pada E-Planing bandara udara Kementerian Perhubungan Republik Indonesia tahun 2018. Mengingat persyaratan utama pembangunannya adalah lahannya harus bebas dan bersertifikat dari masyarakat untuk itu diharapkan kepada semua pihak untuk senantiasa mendukung program ini sehingga nantinya dapat selesi sesuai dengan perencanan E-Planning pembangunan bandara yang diharapkan.

Pewarta: Holik

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017