Medan,21/5 (Antara) - Produksi beras Sumatera Utara hingga Mei 2017 mencapai 869.457 ton dan produksi akan terus bertambah karena hampir setiap bulan ada panen.
"Produksi beras Sumut masih tetap di atas kebutuhan yang setiap bulan diperkirakan sekitar 144.836 ton ," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Azhar Harahap di Medan, Minggu.
Menurut dia, produksi beras 869.457 ton itu sendiri sudah di atas kebutuhan yang pada periode sama mencapai 840.504 ton.
Azhar menjelaskan, produksi beras yang sebanyak 869.457 ton itu berasal dari 1.494.940 ton gabah kering giling.
Adapun produksi itu diperoleh dari panen padi seluas 285.294 hektare dengan produktivitas 52,05 kwintal per hektare.
"Dengan kelebihan produksi, maka kebutuhan untuk Ramadhan dan Idul Fitri juga dipastikan memadai," ujarnya.
Kepala Bulog Sumut Imran Rasydy Abdullah mengatakan, menjelang Puasa Ramadhan, Bulog audah melakukan operasi pasar murah.
Bukan hanya beras yang dijual di pasar murah, tetapi juga kebutuhan pokok lainnya seperti gula dan minyak goreng.
"Harga beras dan termasuk gula dan minyak goreng sebenarnya tidak bergejolak.Tetapi pasar murah dilakukan untuk stabilisasi saja," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017
"Produksi beras Sumut masih tetap di atas kebutuhan yang setiap bulan diperkirakan sekitar 144.836 ton ," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Azhar Harahap di Medan, Minggu.
Menurut dia, produksi beras 869.457 ton itu sendiri sudah di atas kebutuhan yang pada periode sama mencapai 840.504 ton.
Azhar menjelaskan, produksi beras yang sebanyak 869.457 ton itu berasal dari 1.494.940 ton gabah kering giling.
Adapun produksi itu diperoleh dari panen padi seluas 285.294 hektare dengan produktivitas 52,05 kwintal per hektare.
"Dengan kelebihan produksi, maka kebutuhan untuk Ramadhan dan Idul Fitri juga dipastikan memadai," ujarnya.
Kepala Bulog Sumut Imran Rasydy Abdullah mengatakan, menjelang Puasa Ramadhan, Bulog audah melakukan operasi pasar murah.
Bukan hanya beras yang dijual di pasar murah, tetapi juga kebutuhan pokok lainnya seperti gula dan minyak goreng.
"Harga beras dan termasuk gula dan minyak goreng sebenarnya tidak bergejolak.Tetapi pasar murah dilakukan untuk stabilisasi saja," katanya.
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017