Medan, 5/5 (Antara) - Perekonomian Sumatera Utara pada Triwulan I 2017 tumbuh 4,50 persen dibandingkan periode sama 2016 atau secara "year on year" yang didorong antara lain oleh rendahnya inflasi.
"Sukur ekonomi Sumut tumbuh 4,50 persen meski lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tumbuh 4,66 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Syech Suhaimi di Medan, Jumat.
Menurut dia, pada Triwulan I 2017, semua lapangan usaha mengalami pertumbuhan yang positif. Pengadaan listrik dan gas tercatat merupakan lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi atau sebesar 11,45 persen.
Kemudian diikuti "real estate" sebesar 9,85 persen, serta informasi dan komunikasi sebesar 9,33 persen.
"Kalau berdasarkan pendekatan produksi, pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pengadaan listrik dan gas sebesar 11,45 persen, maka dari sisi pengeluaran oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) yang tumbuh 5,57 persen," ujarnya.
Masih bertumbuhnya perekonomian Sumut itu melegakan, apalagi kalaupun dibandingkan dengan Triwulan IV tahun 2016, ekonomi Sumut pada Triwulan I tahun 2017 meningkat 0,36 persen.
Peningkatan itu didukung oleh pertumbuhan lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 4,12 persen.
Dia menjelaskan, adapun berdasarkan pendekatan pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen konsumsi rumah tangga sebesar 0,72 persen.
Tiga lapangan usaha yang memberi peran dominan terhadap PDRB pada triwulan I tahun 2017 yakni pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 21,61 persen.
Kemudian, industri pengolahan sebesar 20,52 persen serta perdagangan besar dan eceran dan reperasi mobil dan sepeda motor sebesar 17,77 persen.
Secara nominal, PDRB Sumut Triwulan I tahun 2017 atas dasar harga berlaku mencapai Rp164,421 miliar dan PDRB atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp118,43 miliar.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017