Panyabungan, 24/4 (Antarasumut) – Limbah kayu bekas dan batu-batu besar ternyata dapat meningkatkan perekonomian masyarakat apabila dapat  diolah dengan baik. 

Kayu-kayu  bekas dan batu-batu besar  yang tidak dapat dimanfaatkan  ini ternyata  ternyata memiliki nilai jual yang tinggi dipasaran nasional dan internasional.
 
“Kayu limbah dan batu-batu alam yang kita olah ini telah menjadi incaran para pengusaha baik nasional maupun internasional, “ ujar Bupati Mandailing Natal, Dahlan Hasan Nasution, Senin.
 
Ia mengatakan, pengolahan kayu-kayu bekas menjadi bahan-bahan furnute yang  sudah digelutinya selama enam tahun tersebut ternyata telah membawa dampak yang banyak  terhadap peningkatan perekenomian karena harga jualnya yang tinggi.
 
“Modalnya hanya sekitaran lima jutaan saja, namun setelah diolah bisa kita jual hingga mencapai 40 juta lho,” sebutnya.
 
Selain bahannya yang mudah didapat,  kayu limbah dan batu-batu ini sangat prospek untuk digeluti oleh masyarakat dan para kontraktor yang ada di Mandailing Natal karena selain pangsa pasarnya yang luas nilai ekonomisnya juga sangat menjanjikan.
 
“Pasarannya jangan khawatir, banyak perhotelan dan para pengusaha yang memesannya,” ujarnya.
 
Dikatakannya, prospek furniture dari bahan limbah kayu tersebut  sangat menjanjikan, hal itu dikarenakan  peminatnya adalah mayoritas para pengusaha dan  perkantoran yang ada di indonesia bahkan sampai ke luar negeri.
 
“Mengingat pesanan banyak saat ini saya kembangkan pembuatan furniture dari bahan batu seperti bak mandi dari batu, tempat cuci tangan dari batu dan sebagainya,” ujarnya.
 
Untuk bahan-bahan pembuatan furniture tersebut sangat  banyak dimadina para masyarakat dan para pengusaha diharapkan dapat melirik potensi ekonomi tersebut, hal ini selain bisa meningkatkan perekonomian dan pembukaan lapangan kerja juga merupakan langkah dibentuknya Badan Usaha Milik Daerah.

Pewarta: Holik

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017