Medan,12/4 (Antarasumut)-Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Arsjad Lubis menegaskan hasil investigasi tim, kematian Amelya Nasution siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri atau SMKN 3 Padangsidempuan tidak terkait dengan pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer.


"Hasil investigasi tim, tindakan bunuh diri dengan meminum racun rumput itu terkait masalah keluarga. Dinas Pendidikan ikut prihatin dan turut berduka cita," ujarnya dari Nias yang dihubungi melalui telepon selularnya.


Menurut dia, isu bahwa korban yang berusia 19 tahun itu stres karena mendapat intimidasi dari guru terkait berkembangnya pemberitaan soal kebocoran soal ujian tidak benar.


"Banyak kejadian yang menunjukkan bahwa siswa yang tewas itu bukan karena terkait ujian,"katanya.


Arsjad juga menegaskan, tidak ada kebocoran soal UNBK di Padangsidempuan.


Amelya Nasution (19), siswi kelas XII SMKN 3 Kota Padangsidempuan yang meminum racun rumput 1 April seperti diketahui akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Padangsidempuan, Senin 10 April.



Baca: Amelya Akhirnya Meninggal Dunia



Warga Desa Batang Bahal, Kecamatan Batunadua, Padangsidempuan itu sempat menjalani perawatan di rumah sakit selama sembilan hari .


Wakil Wali Kota Padangsidempuan. Mhd Isnandar Nasution sebelumnya mengungkapkan rasa prihatin dan meminta pihak kepolisian mengungkap kasus bunuh diri siswa itu.


"Kalau benar karena ada intimidasi guru terkait isu kebocoran soal UNBK, maka harus ada tindakan hukum yang tegas bagi oknum guru itu,"katanya di Sidempuan.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017