Medan, 13/3 (Antara) - Sebanyak 350 kepala keluarga di Dusun Bagan Toreh, Desa Sei Meranti, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan membutuhkan penerangan listrik.
Anggota DPRD Sumatera Utara Ariwibowo di Medan, Senin, mengatakan, ratusan kepala keluarga (KK) di desa tersebut sudah lama mengharapkan kehadiran aliran listrik.
Disebabkan belum mengalami elektrifikasi, ratusan KK tersebut terpaksa menggunakan peralatan tradisional untuk penerangan selama ini.
Ketika melaksanakan reses di Labuhanbatu Selatan baru-baru ini, ratusan KK tersebut mendatanginya dan meminta diperjuangkan untuk mendapatkan aliran listrik.
Tidak adanya ketersediaan energi listrik tersebut menyebabkan warga di ratusan Dusun Bagan Toreh, Desa Sei Meranti minim mendapatkan informasi mengenai perkembangan pembangunan.
Bahkan kondisi yang lebih memprihatinkan, banyak warga di dusun tersebut yang tidak mengetahui perkembangan daerah.
"Ketika ditanya nama Gubernur Sumatera Utara, malah mereka tidak tahu karena sulit mendapatkan informasi," katanya.
Dari dialog dengan perwakilan warga, diketahui upaya untuk membangun jaringan listrik ke Dusun Bagan Toreh, Desa Sei Meranti telah berulang kali dilakukan.
Namun selalu saja ada kendala yang muncul ketika diupayakan pemasangan tiang listrik ke dusun tersebut.
Politisi Partai Gerindra tersebut mengharapkan Pemprov Sumatera Utara dan Pemkab Labuhanbatu Selatan untuk turun tangan mengatasi masalah itu.
Dengan peranan Pemprov Sumatera Utara atau Pemkab Labuhanbatu Selatan, diharapkan pemasangan tiang listrik dan upaya lain yang dibutuhkan tidak mengalami kendala.
Jika Pemprov Sumatera Utara atau Pemkab Labuhanbatu Selatan tidak turun tangan, dikhawatirkan kendala tersebut akan selalu muncul sehingga masyarakat di dusun itu terus mengalami kegelapan.
"Saya sangat berharap agar Pemprov Sumatera Utara dan Pemkab Labuhanbatu Selatan turun tangan agar mereka merasakan nikmatnya kemerdekaan ini," ujar Ariwibowo.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017