Sipirok,28/1(Antarasumut)-Dinas Pertanian Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara mencatat produksi beras di daerah itu sepanjang musim tanam 2016 sebanyak 181 ton lebih.
"Bahkan selisih 12 ton lebih atau 7,33 % dibanding produksi tanam 2015 sebanyak 169 ton lebih,"kata Kadis Pertanian Tapanuli Selatan Ir Bismark Siregar melalui Sekretaris Ir Derianto kepada ANTARA, di Sipirok, Sabtu.
Sementara jumlah kebutuhan beras Tapanuli Selatan 2016 sebanyak 134 ton lebih, dan untuk kebutuhan pangan 39 ton lebih, sehingga Tapanuli Selatan 2016 surplus beras sebanyak 84 ton lebih atau setara 67,89 %.
Produksi padi sebanyak itu dihasilkan Tapanuli Selatan dari luas baku sawah tahun 2016 seluas 17.170 Ha, berkurang dibanding tahun 2015 dimana luas baku sawah seluas 17.847 Ha.
Pengurangan luas baku sawah seluas 677 Ha tersebut tersebut katanya, dikarenakan adanya alih fungsi lahan oleh masyarakat.
Namun, tahun 2017 Dinas Pertanian Tapanuli Selatan akan berusaha meningkatkan produktifitas pertanian sawah dengan target Indeks Pertanaman 2,5 tanam komoditi padi diatas lahan seluas 48.046 Hektare.
"Peningkatannya dengan cara intensifikasi dan ekstensifikasi,"katanya.
Intensifikasi melalui peningkatan IP (indeks pertanaman) itu dengan merehabilitasi jaringan irigasi desa, penggunaan bibit unggul (label biru).
Kemudian metode pertanaman dengan sistem Jarwo (jajar legowo), metode SRI (sistem rice intensification), hazton dan lainnya, pupuk organik yang penyalurannya tepat waktu, tepat sasaran, tepat dosis, dan memaksimalkan alat-alat mesin pertanian.
Ditambah irigasi teknis, jalan usaha tani (untuk mobilisasi angkutan hasil pertanian), rumah tunda jual (mengurangi tengkulak), update informasi pasar pertanian ditingkatkan.
Tentu juga kata dia didukung PPL (petugas penyuluh lapangan) yang handal.
"Kinerja PPL akan diintensifkan petani diajak praktek usaha tani yang baik/benar (good agricultural practices),"ujar Derianto didampingi
Kabid tanaman pangan Iswal Parnigotan dan Kabid Prasarana dan sarana Mhd.Taufik Batubara.
Kemudian lagi pembangunan dan pegembangan Demplot (demonstrasi plot) dan demfarm (demonstrasi farming).
Sedang upaya ekstensifikasi pembuatan atau pengembangan cetak sawah baru.
Dalam pengembangan pertaniannya Dinas Pertanian Tapanuli Selatan masih menggunakan varietas mekongga, inpari 29, 30,31,32 dan IPB 30 S.
Dalam menjaga kualitas dan kemurnian berasnya Dinas Pertanian Tapsel melaksanakan penyuluhan bagi kelompok tani, dan bantuan gilingan padi berstandar SNI ke kelompok-kelompok tani.
Sedang untuk pemasaran produksi beras Tapanuli Selatan di wilayah Provinsi Sumut, seperti ke Kabupaten Mandailing Natal, Tapanuli Tengah, dan Labuhan Batu Raya.
Diproduksi dari sebagain besar wilayah Kecamatan di Tapanuli Selatan seperti Tantom Angkola, Sayur Matinggi, Batang Angkola, Angkola Timur, dan Sipirok, Batangtoru.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017
"Bahkan selisih 12 ton lebih atau 7,33 % dibanding produksi tanam 2015 sebanyak 169 ton lebih,"kata Kadis Pertanian Tapanuli Selatan Ir Bismark Siregar melalui Sekretaris Ir Derianto kepada ANTARA, di Sipirok, Sabtu.
Sementara jumlah kebutuhan beras Tapanuli Selatan 2016 sebanyak 134 ton lebih, dan untuk kebutuhan pangan 39 ton lebih, sehingga Tapanuli Selatan 2016 surplus beras sebanyak 84 ton lebih atau setara 67,89 %.
Produksi padi sebanyak itu dihasilkan Tapanuli Selatan dari luas baku sawah tahun 2016 seluas 17.170 Ha, berkurang dibanding tahun 2015 dimana luas baku sawah seluas 17.847 Ha.
Pengurangan luas baku sawah seluas 677 Ha tersebut tersebut katanya, dikarenakan adanya alih fungsi lahan oleh masyarakat.
Namun, tahun 2017 Dinas Pertanian Tapanuli Selatan akan berusaha meningkatkan produktifitas pertanian sawah dengan target Indeks Pertanaman 2,5 tanam komoditi padi diatas lahan seluas 48.046 Hektare.
"Peningkatannya dengan cara intensifikasi dan ekstensifikasi,"katanya.
Intensifikasi melalui peningkatan IP (indeks pertanaman) itu dengan merehabilitasi jaringan irigasi desa, penggunaan bibit unggul (label biru).
Kemudian metode pertanaman dengan sistem Jarwo (jajar legowo), metode SRI (sistem rice intensification), hazton dan lainnya, pupuk organik yang penyalurannya tepat waktu, tepat sasaran, tepat dosis, dan memaksimalkan alat-alat mesin pertanian.
Ditambah irigasi teknis, jalan usaha tani (untuk mobilisasi angkutan hasil pertanian), rumah tunda jual (mengurangi tengkulak), update informasi pasar pertanian ditingkatkan.
Tentu juga kata dia didukung PPL (petugas penyuluh lapangan) yang handal.
"Kinerja PPL akan diintensifkan petani diajak praktek usaha tani yang baik/benar (good agricultural practices),"ujar Derianto didampingi
Kabid tanaman pangan Iswal Parnigotan dan Kabid Prasarana dan sarana Mhd.Taufik Batubara.
Kemudian lagi pembangunan dan pegembangan Demplot (demonstrasi plot) dan demfarm (demonstrasi farming).
Sedang upaya ekstensifikasi pembuatan atau pengembangan cetak sawah baru.
Dalam pengembangan pertaniannya Dinas Pertanian Tapanuli Selatan masih menggunakan varietas mekongga, inpari 29, 30,31,32 dan IPB 30 S.
Dalam menjaga kualitas dan kemurnian berasnya Dinas Pertanian Tapsel melaksanakan penyuluhan bagi kelompok tani, dan bantuan gilingan padi berstandar SNI ke kelompok-kelompok tani.
Sedang untuk pemasaran produksi beras Tapanuli Selatan di wilayah Provinsi Sumut, seperti ke Kabupaten Mandailing Natal, Tapanuli Tengah, dan Labuhan Batu Raya.
Diproduksi dari sebagain besar wilayah Kecamatan di Tapanuli Selatan seperti Tantom Angkola, Sayur Matinggi, Batang Angkola, Angkola Timur, dan Sipirok, Batangtoru.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017