Medan, 5/12 (Antarasumut) - Pemerintah Kota Medan memberikan penghargaan kepada empat inovator daerah itu, karena karya yang mereka hasilkan dinilai cukup memotivasi bagi masyarakat lainnya.
"Kami harapkan penghargaan ini dapat semakin memotivasi untuk terus berkarya," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan Hasan Basri di Medan, Senin, saat pemberian penghargaan tersebut.
Ke-empat inovator tersebut yakni Ir Zainal Abidin Nasution dengan hasil inovasi produk arang cangkang sawit sebagai bahan pengisi kompon karet, kemudian Saipul Sihotang dan M Usman dengan hasil inovasi pemanfaatan limbah kulit ikan menjadi kerupuk.
Serta Ir Bhakti Alamsyah dengan hasil inovasi perancangan landscape di kawasan pusat pasar Kota Medan.
Ia menyampaikan apresiasi kepada peraih penghargaan inovasi daerah, dengan harapan penghargaan itu semakin memotivasi dan memacu semangat masyarakat lainnya di Kota Medan untuk terus berinovasi meningkatkan kualitas dan pemanfaatan IPTEK demi memajukan pembangunan Kota Medan pada persaingan global.
Hal tersebut juga nantinya akan menjadi cerminan Kota Medan di mata nasional karena kreatifitasnya untuk terus melahirkan karya-karya baru dalam IPTEK.
"Pemkot Medan akan terus mengapresiasi, menghargai dan memberi ruang kepada seluruh masyarakat umum, akademisi, pengusaha maupun birokrat yang memiliki prestasi dan terobosan penemuan baru dalam inovasinya," katanya.
Dalam kesempatan itu Hasan basri mengatakan pesatnya perkembangan teknologi yang berdaya saing tinggi membuat inovasi menjadi syarat utama untuk terus menciptakan produk baru ataupun mengembangkan produk-produk terdahulu.
Untuk itu Pemkot Medan akan terus mendukung pengembangan produk inovasi melalui penguatan SIDa (Sistem Inovasi Daerah) terutama yang memberi dampak bagi pembangunan daerah.
"Setidaknya empat manfaat yang bisa dipetik dari kegiatan ini, yakni mengoptimalkan peran litbang dalam inovasi untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, peningkatan sosialisasi tentang inovasi, pemanfaatan potensi inovasi masyarakat, serta mengupayakan iklim kebijakan yang kondusif," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
"Kami harapkan penghargaan ini dapat semakin memotivasi untuk terus berkarya," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan Hasan Basri di Medan, Senin, saat pemberian penghargaan tersebut.
Ke-empat inovator tersebut yakni Ir Zainal Abidin Nasution dengan hasil inovasi produk arang cangkang sawit sebagai bahan pengisi kompon karet, kemudian Saipul Sihotang dan M Usman dengan hasil inovasi pemanfaatan limbah kulit ikan menjadi kerupuk.
Serta Ir Bhakti Alamsyah dengan hasil inovasi perancangan landscape di kawasan pusat pasar Kota Medan.
Ia menyampaikan apresiasi kepada peraih penghargaan inovasi daerah, dengan harapan penghargaan itu semakin memotivasi dan memacu semangat masyarakat lainnya di Kota Medan untuk terus berinovasi meningkatkan kualitas dan pemanfaatan IPTEK demi memajukan pembangunan Kota Medan pada persaingan global.
Hal tersebut juga nantinya akan menjadi cerminan Kota Medan di mata nasional karena kreatifitasnya untuk terus melahirkan karya-karya baru dalam IPTEK.
"Pemkot Medan akan terus mengapresiasi, menghargai dan memberi ruang kepada seluruh masyarakat umum, akademisi, pengusaha maupun birokrat yang memiliki prestasi dan terobosan penemuan baru dalam inovasinya," katanya.
Dalam kesempatan itu Hasan basri mengatakan pesatnya perkembangan teknologi yang berdaya saing tinggi membuat inovasi menjadi syarat utama untuk terus menciptakan produk baru ataupun mengembangkan produk-produk terdahulu.
Untuk itu Pemkot Medan akan terus mendukung pengembangan produk inovasi melalui penguatan SIDa (Sistem Inovasi Daerah) terutama yang memberi dampak bagi pembangunan daerah.
"Setidaknya empat manfaat yang bisa dipetik dari kegiatan ini, yakni mengoptimalkan peran litbang dalam inovasi untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, peningkatan sosialisasi tentang inovasi, pemanfaatan potensi inovasi masyarakat, serta mengupayakan iklim kebijakan yang kondusif," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016